Harga Naik, Diduga Ulah Oknum Pedagang
GORONTALO (RADAR) – Harga beras harusnya sudah turun, seiring mulai berakhirnya musim kemarau. Anehnya, pedagang masih mematok harga tinggi. Usut punya usut, kuat dugaan harga yang di pasaran saat ini, memang sengaja dimainkan oknum pedagang. Ironisnya, kendati harga beras tinggi, petani tak kunjung sejahtera. Operasi pasar yang dilakukan pemerintah belum memberikan efek signifikan. Sejumlah pengamat ekonomi memprediksi, harga besar akan melambung tinggi memasuki bulan Ramadhan.
Ini merupakan ulah mafia beras yang terdiri dari oknum-oknum pedagang di dalamnya. Dari penelusuran Radar Gorontalo, saat musim panen tiba, stok beras pasti menumpuk dan harga pun anjlok. Inilah yang dimanfaatkan oknum pedagang besar untuk borong beras dalam jumlah besar. Nah.. beras yang diborong itu, kemudian sengaja ditimbun. Nanti kemudian, ditahan dan dilepas dengan harga tinggi sesuai kesepakatan. Artinya, petani tetap mendapat bayaran murah, sedangkan pedagang raih keuntungan setinggi mungkin tanpa peduli dengan harga yang sudah mencekik konsumen.
Baca Juga : Pemprov Siap Buru Penimbun Beras
Saat ini, harga per satu karung beras kualitas premium ukuran 50 kg, wilayah Ro. 400 sampai 450 ribu begitu juga dengan harga di Paguyaman. Sedangkan wilayah Kota dan Kabupaten Gorontalo, sudah naik Rp. 500 sampai 550 per 50 kg beras. Itu untuk harga per karung, sedangkan untuk eceran bisa tembus sampai 10 ribu per liter, yang sebelumnya hanya berkisar 7500 sampai 8000 rupiah. Ini harus segera diatasi, kalau tidak, maka jelang bulan Ramadhan nanti, harga beras akan melambung tinggi. Bahkan paling parah, beras dengan kualitas rendah bisa dilabel dengan harga tinggi, sedangkan beras premium harganya makin tak masuk akal.
Uton salah seorang pedagang beras di Boliyohuto menuturkan, sudah menjadi kebiasaan, harga beras di Gorontalo pada umumnya, menyesuaikan dengan harga beras daerah tetangga Manado. Karena, sebagian besar beras di Gorontalo dibawah ke Manado, dengan harga luar biasa mahal. di Manado saja, saat ini per satu karung ukuran 50 kg, terendah Rp. 600 ribu. (rg-50/rg-34)
Tinggalkan Balasan