Deprov Tindaklanjuti dalam Reses
RadarGorontalo.com – Kelangkaan akan gas LPG atau elpiji bersubsidi 3 Kg di sejumlah wilayah se provinsi Gorontalo, kembali terjadi lagi. Hal klasik yang entah sudah kali keberapa terjadi di hampir setiap tahun ini, bahkan sudah mulai dirasakan masyarakat, sejak pekan lalu. “Padahal, pendistribusiannya ke Gorontalo, berlangsung normal, pak. Dan, kami secara rutin, sudah menyalurkan ke pangkalan-pangkalan.” ujar salah satu agen pendistribusian elpiji di Pentadio-Telaga, pekan lalu.
Tidak hanya di Telaga Kabupaten Gorontalo, kelangkaan elpiji di Kota Gorontalo pun, mulai merebak dalam dua hari terakhir, kemarin. “Saya bahkan baru mendapatkan elpiji dari kampung sebelah,” ungkap Ismet, warga Tanggidaa-JDS.
Tidak hanya gas elpiji, kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan jenis premium atau bensin juga, dalam empat bulan terakhir sejak awal Januari 2018 ini, belum berlaku normal pelayanannya di sejumlah SPBU se provinsi Gorontalo. Wajar saja, karena pengakuan petugas SPBU, jatah untuk premium atau bensin yang bisa mereka dapatkan hanya 8 ribu kilo liter (KL) per hari, dari sebelumnya 12 hingga 16 KL per hari. Puncaknya, dari kemarin sore hingga tadi malam, mobil-mobil mulai terlihat antri memanjang di sejumlah SPBU. Salah satunya di SPBU Andalas, Kota Gorontalo. Tidak hanya itu saja, nampak terlihat puluhan tabung elpiji kosong di SPBU tersebut. “Untuk elpiji dan BBM jenis premium, berlaku normal pendistribusiannya ke Gorontalo. Kami belum tahu, mengapa terjadi kelangkaan kembali, seperti ini” aku petugas SPBU Andalas setempat.
Menyikapi dugaan kelangkaan kembali gas elpiji ini, anggota Komisi II Deprov Gorontalo, yang menangani bidang ekonomi dan keuangan, dan bermitra dengan PT. Pertamina, Chamdi Ali Tumenggung Mayang, menegaskan, secara kebetulan, saat ini, segenap keanggotaan Deprov tengah melakukan reses atau jaring aspirasi langsung ke masyarakat, di 6 kabupaten/kota se provinsi Gorontalo. “Kami berharap, kelangkaan elpiji dan BBM ini, turut terungkap, atau lebih dipertegas oleh masyarakat di masing-masing dapil (daerah pemilihan) saat reses kali ini. Agar nantinya lebih cepat hal ini menjadi prioritas dicarikan solusinya. Disisi lain, pihak terkait seperti PT. Pertamina, kami harap untuk tidak berlarut-larut dalam membenahi kelangkaan elpiji dan BBM ini,” tandas Chamdi Mayang. (ay1/rg)
Tinggalkan Balasan