ads
Image Not Found
ads

Pecahkan Mitos, Walikota 2 Priode

Image
Marten Taha - Riyan Kono
Marten Taha – Riyan Kono

RadarGorontalo.com – Ini kemenangan murni Marten Taha. Mengapa begitu, dulu kemenangannya tak diakui, karena Adhan Dambea tercoret. Dan di Pilwako kali ini Marten dan Adhan kembali dipertemukan, dan kemenangan ada di Marten dengan perolehan suara diatas 40 persen. Kali ini Marten membuktikan kemampuannya bertarung sendiri.

Pilwako lalu Marten maju dengan mulus banyak kekuatan dibelakangnya, tetapi kali ini banyak kendala yang dihadapinya. Tetapi Marten memang ‘sakti’, buktinya semua masalah bisa dia selesaikan dengan baik. Lihat saja, kendati sempat tersungkur karena dicoret dari kontestasi pilwako, Marten akhirnya bisa kembali berdiri tegak.

Pilwako kali ini memang menjadi pertarungan Marten, itulah sebabnya kemenangannya dinilai sangat murni. Tak ada serangan fajar, selain itu dia tak ada instruksi untuk para Lurah, Camat maupun pejabat pejabat Pemkot, tetapi rupanya kecintaan para pegawai inilah yang membuat mereka begitu ihklas mendukung Marten. Maka kalau ada yang paling gembira menyambut kemenangan pasangan Marten – Riyan adalah para pegawai.

Dari Pilwako kali ini Marten benar benar teruji, makanya langkahnya menuju Pilgub nanti semakin terbuka lebar, kemenangannya pada Pilwako kali ini ini langsung menjadikannya salah satu tokoh yang sangat diperhitungkan pada Pilgub nanti.

Betapa tidak pertarungan kali ini sangat hebat, sebab kandidatnya adalah orang orang hebat, terutama Adhan, tetapi sekali lagi Marten memang sakti, dia adalah seorang petarung , karena selama ini belum pernah kalah. Hebatnya lagi dia mengukir sejarah sebagai Walikota 2 priode di era pemilihan langsung. Karena , dulu di era pemilihan oleh DPR, ada Medi Botutihe yang dua piode. Jadi pada masa Orde Baru, Medi tercatat sebagai Walikota terakhir sekaligus 2 priode, dan Marten Walikota kedua di Era Revormasi sekaligus 2 priode.

Dari 9 kecamatan , Marten menang di 7 Kecamatan, Hanya kalah di Kecamatan Dungingi dan Sipatana. Dengan demikian bisa dibilang di tingkat Kecamatan, pasangan Marten Riyan menang 80 persen , meskipun secara keseluruhan Marten menang 42 persen dan kemenangan ini paling bersih, karena Marten sama sekali tak melakukan serangan fajar, karena kemarin malam, pada rapat terakhir dengan Rum Kuno, diputuskan untuk tidak melakukan serangan fajar. “kita tawakal saja pada Allah,” kata Marten dalam rapat itu.

Situng KPU, MATAHARI Menang

Dari hasil data diperoleh dari KPU Kota Gorontalo, Marthen-Ryan berhasil menang di tujuh kecamatan, sedangkan sisanya adalah pasangan Adhan dan Hardi, yang unggul di dua kecamatan. Sementara pada perhitungan akhir di KPU Kota Gorontalo sendiri, Adhan-Hardi mendapatkan 37,366 suara atau 36,09 persen. Sedangkan Rum Pagau dan Rusliyanto Monoarfa, hanya meraih 23,524 suara atau 22,72 persen.

“Hasil akhir atau sebagai ketetapan akhir KPU dilakukan lewat hasil rekapitulasi secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat kota. Melalui aplikasi Situng sebagai bentuk transparansi KPU, lewat pemindaian hasil scan c1,” ujar Ketua KPU Kota Gorontalo Sukrin S. Thaib.

Selain dari itu, melihat total 127.280 Jiwa Daftar Pemiliha Tepat (DPT) yang dimiliki KPU Kota Gorontalo, sebanyak 102.873 ribu suara sah yang disalurkan masyarakat Kota Gorontalo pada Pilwako tahun ini. Sedangkan suara yang tidak digunakan masyarakat pada Pilwako tahun ini, sedikitnya 24.407 ribu jiwa. Ini artinya partisipasi pemilih pada Pilwako tahun ini, menyamai presentase pada Pilgub lalu, yakni 80 persen. “Dengan presentase yang diraih dalam Situng ini, artinya target yang kami tetapkan untuk meningkatkan partisipasi pemilih, berhasil,” terang Sukrin.(rg-62/rg-22)

TINGGALKAN KOMENTAR

Tinggalkan Balasan