RadarGorontalo.com – Janji yang disampaikan Plt Walikota Budi Doku yang katanya akan membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi 2000 an honorer di Kota Gorontalo, belum terealisasi. Para honorer pun meradang, karena hingga H – 7 lebaran, tak ada tanda-tanda akan dibayarkan. Ironisnya, saat dihubungi sejumlah pihak terkait sepertinya enggan buka mulut soal THR bagi honorer ini.
Bagi para Honorer Kota Gorontalo, pemberian THR sudah dilakukan setiap tahun. Dan kali ini, lewat postingannya di akun facebook budi doku tertanggal 28 Mei, dikatakan kalau pemerintah Kota Gorontalo sudah siap membayar gaji 13, 14 untukk 5400 ASN dan THR untuk 2000 honorer. Bahkan janji itu diperkuat dengan adanya postingan pada 1 Juni, yang memuat foto Budi Doku sedang menandatangani sebuah berkas didampingi dua orang lainnya, dengan dibubuhi caption “setelah upacara hari Pancasila, disaksikan Ustat KH. Azis Zakaria, Saya perintahkan bagian keuangan Pemkot Gorontalo, segera cairkan semua hak 5400 PNS dan THR 2000 Honorer.
Kedua postingan itupun sontak memberikan harapan bagi para honorer. Sayang, hingga H-8 lebaran, tak ada tanda-tanda kalau THR honorer akan dibayarkan. Para honorer pun mulai tak sabar, dan kecewa. Satu per satu mulai mempertanyakan, kabar tentang THR yang disampaikan langsung oleh Plt Walikota.
Sementara itu, saat dihubungi via selular sejumlah pihak terkait seperti Sekda, Asisten 1 hingga Kepala BPPKAD, tak ada satupun yang terhubung. Giliran salah seorang Kabid di BPPKAD yang dimintai konfirmasi, dengan nada datar hanya bisa menjawab kalau dirinya tidak berhak mengeluarkan statemen.
Ditempat terpisah, Marten A. Taha, sebagai Walikota Gorontalo yang kini cuti dari jabatannya karena sedang mengikuti Pilkada, sangat kaget mendengar tenaga honor Kota belum menerima THR. Sebenarnya, Marten tidak mau menanggapi masalah ini. Hanya saja dirinya sangat senang bila honorer terima THR. “kemarin Plt Walikota Gorontalo sudah umumkan honorer tetap terima THR, saya lega. Saya percaya, pejabat di instansi terkait bisa mencarikan solusinya, agar honorer di Kota Gorontalo bisa menikmati THR di momen punuh berkah ini.” ujarnya.
Apa sebenarnya kendala yang dialami Pemkot Gorontalo, sehingga diinformasikan tak bisa membayarkan THR tenaga honorer. Sampai dengan saat ini, pihak Pemkot Gorontalo belum juga memberikan pernyataan resmi. Bahkan tadi malam, saat akan dikonfirmasi, kepada Sekretaris Daerah dan Kepala Bagian Keuangan Kota Gorontalo tidak bisa dihubungi melalui telepon seluler. Namun demikian, sesuai informasi yang beredar kemarin, kendala yang dialami Pemkot Gorontalo dalam pencairan THR Honorer adalah regulasi yang tak mendukung. Pemkot takut melanggar aturan. Sementara itu, tenaga honorer sangat berharap kepada walikota Marten Taha untuk bisa mencarikan solusi dalam menyelesaikan masalah ini dengan tidak menabrak aturan. “tahun kemarin, pak Marten bisa memberikan kami THR, kenapa tahun ini kami tidak bisa menerima THR, apa masalanya. Kalau bisa jelaskan ke kami.” tegas seorang Honorer Kota Gorontalo berinisial UG. (rg-62)
Tinggalkan Balasan