ads
Image Not Found
ads
  • Home
  • Nasional
  • Kelalahan Bukan Sebab Meninggalnya Ratusan KPPS, Simak Hasil Temuan Tim UGM

Kelalahan Bukan Sebab Meninggalnya Ratusan KPPS, Simak Hasil Temuan Tim UGM

Image
kpps-masih-berjibaku-menuntaskan-rekapitulasi-pemilu-di-selatpanjang-kabupaten-kepulauan-meranti-riau-kamis-1842019-foto-mirshalriau-pos
A
A
Petugas KPPS berjibaku menuntaskan rekapitulasi pemilu hingga pagi, (foto-JPNN)

RGOL.com – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM menemukan sejumlah penyebab meninggalnya ratusan anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) selama pemilu 2019.

Tanggal 8 Mei kami sudah melakukan FGD untuk menentukan langkah kerja selanjutnya, dalam FGD itu juga kami menemukan tiga poin penting yang menjadi pendalaman riset ini,” kata dosen Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 10 Mei 2019.

Dari identifikasi yang dilakukan dalam riset gabungan Fisipol bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) dan Fakultas Psikologi UGM itu menemukan adanya celah dalam rekruitmen petugas Pemilu 2019.

Misalnya, surat kesehatan yang dibuat secara massal dan tidak adanya pemeriksaan kesehatan yang memadai. Selain itu, usia petugas di atas 50 tahun.

Masalah lain yang muncul yaitu, cara, ritme, dan jam kerja, yang terindikasi memiliki masalah. Kemudian adanya faktor politik diduga menjadi berkontribusi pada kondisi mental petugas pemilu.

Wawancara Kondisi Keluarga

Dekan FKKMK UGM, Ova Emilia, mendukung kajian mendalam untuk syarat petugas KPPS.

Dia mengatakan, tiap anggota KPPS perlu diperiksa secara fisik dan mental. ” Bukan hanya di selembar kertas,” ujar dia.

Ova menampik, kelelahan bisa menyebabkan orang meninggal. Meski, hanya sebagai pemicu. Dia menyebut, tak semua orang mengetahui jika tubuhnya memiliki indikasi gejala penyakit tertentu.

“Kalau orang yang terbiasa lelah dan memiliki ketahanan tubuh yang baik tidak masalah. Tetapi, jika dia ternyata membawa penyakit yang tidak disadari bisa menjadi pemicu,” ucap dia.

Ova masih mempertimbangkan perlu-tidaknya autopsi. Dia menyarankan, sebelum autopsi jenazah anggota KPPS meninggal, perlu adanya wawancara terhadap orang di sekitar korban.

“Namun, kalau ada data-data yang kontroversial maka kami bisa mengusulkan autopsi fisik,” kata dia.

Sumber: Switzy Sabandar

TINGGALKAN KOMENTAR

Tinggalkan Balasan

ads
ads