RGOL.com – Tokoh masyarakat Provinsi Gorontalo, Prof Dr. Jassin H. Tuloli, M.Pd melihat Pemilu serentak kali ini lain dari yang lain.
Karena disatukan beberapa komponen, baik pemilihan Presiden, pemilihan DPR RI, DPD RI dan DPRD Kabupaten/Kota.
Guru Besar Universitas Negeri Gorontalo ini mengaku sebenarnya Pemilu serentak ini adalah pekerjaan yang berat.
“Walaupun berat, saya melihat KPU dan Bawaslu melaksanakan tugasnya dengan ikhlas, tidak ada maksud terselubung,” kata Prof Jassin.
Kalaupun ada isu dugaan-dugaan bahwa penyelenggara Pemilu melakukan penyimpangan-penyimpangan, menurut Prof Jassin tidak mungkin terjadi seperti itu.
Karena kalau bicara kesalahan-kesalahan kecil, waktu Pemilu dulu yang tidak serepot ini, masih ada juga sering terjadi kekuarangan-kekurangan.
“Dahulu Pemilunya sederhana dan tidak repot, tapi masih ada juga kekurangan, apalagi pemilu serentak sekarang ini yang repotnya luar biasa, tentu penyelenggara Pemilu sebagai manusia biasa pasti mengalami kesulitan-kesulitan, itu wajar dan tidak disengaja,” jelas Prof Jassin.
Guru besar ini mengakui kalau penyelenggara Pemilu baik KPU dan Bawaslu sudah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
“Kita semua harus yakin dan percaya bahwa KPU dan Bawaslu sudah bekerja dengan baik dan jujur, sehingga itu penghitungan suara ini tidak perlu diragukan lagi,” tegasnya.
Prof Jassin juga menghimbau kepada masyarakat untuk percaya bahwa apa yang dilakukan KPU dan Bawaslu sudah baik.
“Masyarakat tenang saja karena bagaimanapun hasilnya, kita sudah menyalurkan sesuai hati nurani, jujur dan adil,” tambahnya.
Soal menang hal biasa, karena namanya pemilihan, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. “Seharusnya kita jangan lagi bicara siapa yang kalah dan menang, tapi yang terpilih adalah yang terbaik.
Kita percaya bahwa yang terpilih itu adalah orang-orang terbaik yang akan bekerja dengan baik untuk masyarakat, bangsa dan negara,” tuturnya.
Mantan Komisioner KPU Provinsi Gorontalo ini juga menghimbau kepada masyarakat Gorontalo untuk tidak ribut-ribut mempersoalkan kalah atau menang, karena pada dasarnya kita sebagai warga negara sudah berbuat sebaik-baiknya.
Artinya kita memilih sesuai hati nurani, itu menunjukan kita sudah berbuat baik untuk bangsa dan negara. “tugas kita sekarang adalah memperkokoh silaturahim, memperkuat persatuan, karena selama kita bersatu, maka negara juga akan kuat,” ungkapnya.
Makanya kata Prof. Jassin, ada ungkapan bahwa dalam Pemilu itu yang memilih adalah pemenangnya. “yang menang apa? Demokrasi,” tuturnya.
Terakhir, Prof Jassin menyampaikan turut berbela sungkawa atas gugurnya ratusan penyelenggara Pemilu. “mereka adalah pahlawan demokrasi.
Saya sudah katakan Pemilu kali ini berat sekali. Kalau dulu penyelenggara Pemilu masih ada waktu istirahat, tapi sekarang full kerja, sehingga banyak yang capek dan kelelahan.
Ini menunjukan bahwa petugas-petugas penyelenggara Pemilu ini jujur bekerja, ada benar-benar bertanggung jawab,” tuturnya. (rg-46)
Tinggalkan Balasan