Reporter : RAGORO
RGOL.ID (PILGUB) – Dua partai sudah memberikan B1KWK kepada pasangan Gusnar Ismail dan Idah Syahidah sebagai pasangan Cagub Gorontalo, tinggal menunggu B1KWK dari Golkar yang Insya Allah diserahkan sehari dua ini, dengan demikian terjawab sudah semua keraguan banyak kalangan kalau Idah hanya akan jadi Cawagub.
Setelah 3 KIM ini bergabung, timbul pertanyaan kemana PAN, sebab sampai sekarang ini PAN masih tercecer, termasuk di Pilbup, hanya di Kota Gorontalo partai berlambang Matahari sudah bersinar terang dengan memasang kadernya sebagai Cawali pendamping Adhan Dambea dari Gerindra.
Kabarnya Demokrat juga akan gabung dengan dua KIM di Pilwako, mestinya begitu, supaya bisa menunjang pasangan Gusnar Idah di Pilgub.
Karena itu, tiga pemimpin KIM di Gorontalo harus turun tangan menyatukan KIM di Pilbup dan Pilwako. Di Pilbup Kabgor, Demokrat dan PAN lebih berat kemana gabung dengan Gerindra dan PKS atau gabung dengan Golkar, sebab Gerindra sudah memasang Roni Sampir sebagai jagoannya.
Demikian juga di Pohuwato, apakah apakah Gerindra PAN akan ke Golkar atau ke Gerindra. Sementara di Boalemo juga begitu, apakah Demokrat tetap berkoalisi dengan PDIP atau balik kanan gabung dengan Gerindra dan PAN.
Di Kota Gorontalo, sampai sekarang ini belum ada kepastian siapa yang akan dijagokan Golkar, tetapi kalau ingin tegak lurus dengan Pilgub, maka sejumlah tokoh Golkar di Kota lebih suka KIM Plus bergabung dengan AIR.
Lalu bagaimana di Bonbol, memang Demokrat lebih condong ke Merlan, demikian pula dengan Golkar, namun dengan tampilnya Gusnar Idah sepertinya komposisi akan berubah, bisa saja Golkar Demokrat dan PAN membentuk poros baru dengan memasang Ismet Mile atau semuanya bergabung dengan Gerindra.
RH, Elnino, Anas Jusuf dan Erwin Ismail harus segera membicarakan ini dengan para Ketua Partai KIM yang ada di Kabupaten Kota. Contoh di Kota Gorontalo.
Adhan Dambea Indra Gobel yang diusung Gerindra dan PAN serta banyak partai non parlemen difavoritkan sebagai juara, kalau semua KIM bersatu di kubu AIR maka akan sangat dahsyad sekali untuk Gusnar Idah di Pilgub.
Tetapi kalau KIM pecah, maka akan mengganggu perolehan suara Gusnar Idah di Pilgub, apalagi kalau misalnya Nasdem merapat ke AIR, atau PPP PDI mendukung AIR maka ini sangat menguntungkan Tonny, Rustam atau Nelson Kris , apalagi beberapa waktu lalu Neson sudah permah secara langsung mengutarakan keinginannya untuk mendukung Adhan di Pilwako.
Tinggalkan Balasan