Reporter : RAGORO
RGOL.ID (PILGUB) – PDIP harus berpihak kemana, apakah ke Kris Wartabone yang merupakan kader sekaligus Ketua DPD PDIP PDIP Gorontalo.
Sekadar catatan, Kris sudah 4 priode menjadi Aleg Deprov dari PDIP, satu hal lagi dia sudah PDIP sejak Ode Baru hinga sekarang ini, entah mengapa beberapa hari sebelum pendaftaran tiba tiba rekomendasi, atau B1 KWK malah jatuh ke tangan orang lain.
Siapa Matador yang dengan Hebatnya memainkan tombak di tangan kanan dan kain merah di tangan kirinya? Dia adalah Hamzah Isa.
Diam diam tokoh yang satu ini ternyata punya jejaring yang kuat di pusat, tetmasuk dengan PDIP, sebenarnya langkah langkahnya ke Pilgub mulai tercium sejak 2022, lihat saja ketika dia datang ke Gorontal bersama Pj. Gubernur Hamka Hendra Noer.
Setelah itu dia datang lagi dengan Pj. Gubernur keduanya, Ismail Pakaya dan pada Pilpres ternyata, dia berada di Kubu Ganjar. Tetapi langkah langkah politik yang Matador ini memang agak senyap, dan memang tokoh yang satu ini tidak banyak bicara.
Demikian pula ketika dia mengambil Abduraman Bahmid sebagai Cawagubnya, banyak yang tak menduganya, padahal Abdurachman Bahmid ini dikabarkan akan maju di Pigub berpasangan dengan Idah Syahidah dan juga akan maju di Pilwako sebagai Cawali.
Politisi yang juga Ustadz ini memang pilihan yang tepat, karena pernah jadi Aleg Deprov dan begerapa kali jadi Senator di Senayan, suaranya cukup besar ketika terpilih menjadi Aleg DPD RI pada Pileg 2019 suaranya lebih dari 125 ribu.
Sementara Hamzah sendiri belum pernah jelajahi bentara politik Gorontalo, tetapi ingat kalau dia bisa mendapatkan PDIP dan PAN itu artinya ada yang dia andalkan.
Tentu saja PDIP bisa melihat potensi kenenangan yang ada pada Hamzah, makanya mereka memberikan kendaraan politik milik PDIP untuk mengantar Pasangan Hamzah dan Abdurachman menjemput kemenangan.
Mengapa Hamzah bisa berpasangan dengan Ustadz Bahmid, bukankah kedua tokoh ini tidak saling kenal dengan baik, tetapi ingat ini bisa disebabkan faktor Shio mereka, Shio Anjing dan Shio Ular bisa jatuh cinta pada pandangan pertama, dan dua Shio ini bisa bekerja sama dengan baik.
Hamzah Isa hanya tua bulan dari Adhan Dambea, dia lahir pada tahun 20 Februari 1958, sementara Ustadz Bahmid tahun 1977.
Peluang itu ada, karena PDIP adalah pemenang kedua di Pileg baru baru ini, kalau partai berlambang kepala Banteng ini bisa dikuasai oleh Hamzah maka ini adalah modal besar bagi pasangan Matador ini, ingat Kris adalah kader sekaligus Ketua PDIP,maka bisa dipastikan kalau banyak kader PDIP akan berpihak pada Kris.
Tetapi kubu Hamzah sangat yakin, organisasi tidak akan berani melawan instruksi DPP PDIP, apalagi ini kali pertama PDIP menampilkan Calon Gubernur di Pilgub Gorontalo, ini gengsi PDIP dan ini harus bisa dimenangkan oleh PDIP.
Makanya kata salah satu anggotaTim Pemenangan dalam waktu dekat ini mereka akam melakukan konsolidasi partai mulai dari DPD PDIP sampai ketingkat ranting, dan nanti semua hasilnya akan dilaporkan kepada Plt Ketua DPD PDIP Gorontalo, Olly Dondokambey yang juga Bendahara Umum DPP PDIP .
Tinggalkan Balasan