3 Calon Rektor UNG, Mengejar Suara Menteri

RGOL.ID, Gorontalo – Setelah terkatung-katung dan menunggu lama sejak 2018 silam, akhirnya pemilihan rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) periode 2019-2023 usai di gelar di Auditorium UNG, Senin (2/9) kemarin.

Tidak ada yang berubah, tetap 5 bakal calon yang bertarung dengan nomor urut yang sudah ada. Nomor urut satu Prof. Hariadi Said, M.S. Di nomor urut dua ada Prof. Dr. Ani Hasan, M.Pd, nomor urut tiga Prof. Dr. Ir. Mahludin Baruadi, nomor urut empat Dr. Abdul Hafidz Olii, S.Pi, M.Si, dan nomor urut lima Dr. Eduart Wolok, ST, MT.

Ada 67 suara anggota senat yang memilih. Prosesnya disaksikan langsung oleh perwakilan dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), serta mantan rektor UNG, Prof. Nelson Pomalingo dan Prof. Syamsu Qamar Badu.

Dari 5 bakal calon rektor yang ada, sudah terpilih 3 calon rektor yakni Prof. Mahludin Baruadi dengan mengantongi 40 suara senat, disusul Dr. Eduar Wolok dengan 27 suara, dan Prof. Ani Hasan 0 suara. “ketiga nama ini akan kita serahkan ke Kemenristekdikti untuk dilakukan pemilihan tahap dua,” ujar Ketua Senat UNG, Prof. Rauf Hattu.

Untuk proses pemilihan tahap dua, tentunya dilakukan dihadapan forum senat. “target kami dua pekan depan, pemilihan tahap dua sudah selesai,” ujarnya. Sementara itu, kalau melihat proses pemilihan rektor saat ini, dengan adanya 35 persen suara dari Kemenristekdikti, memang patut untuk diwaspadai oleh 3 calon yang ada.

Karena hasil perolehan suara senat yang ada sekarang, itu bukan jaminan terpilihnya rektor UNG yang definitif, karena penentunya ada di Kemenristekdikti. Makanya tiga calon ini punya peluang yang sama untuk terpilih menjadi rektor UNG.

Dan untuk bisa memenangkan pertarungan, ketiga calon ini harus berusaha mengejar, dan harus bisa mendapatkan suara menteri. Pilres UNG ini memang menarik, karena sejak adanya hasil pemilihan tahap pertama, dua kubu yakni kubu Prof. Mahludin dan kubu Dr. Eduart saling klaim akan mendapatkan suara dari Kemenristekdikti.

Prof. Mahludin Baruadi mengaku puas dengan hasil pemilihan rektor UNG. “allhamdulillah proses penjaringan dan pemilihan benar-benar sesuai prosedur tanpa ada intervensi dari manapun,” ujarnya.

Mahludin pun mengaku sangat optimis pada pemilihan tahap dua di Kementerian nanti akan beroleh suara banyak. “ihtiar dan perjuangan terus dilakukan dengan cara-cara yang halal,” ungkapnya.

Demikian halnya dengan Eduart Wolok yang terlihat santai menanggapi hasil pemilihan rektor tahap pertama. Eduart mengaku yakin dan optimis bisa mendapatkan dukungan 35 persen suara dari Kemenristekdikti.

“pemilihan ini belum final, karena masih ada 36 suara dari kementerian yang akan memilih. Saya akan terus berusaha, sembari mengharap petunjuk, ridho dan ijin Allah Subhanahu Wa Ta’ala, insya Allah bisa terpilih jadi rektor UNG,” tutur Eduart yang sangat optimis mayoritas suara Kemenristekdikti akan mendukungnya.

Memang wajar kalau dua kubu ini saling klaim dukungan suara dari Kemenristekdikti, namun harus waspada, karena tidak menutup kemungkinan, kalau dua kubu ini terus gontok-gontokan, maka Kemenristekdikti akan mengambil jalan tengah memilih Prof. Ani Hasan sebagai rektor UNG.

Dan semua itu bisa terjadi. Namun demikian, kemana pastinya 35 persen suara Kemenristekdikti, belum ada yang tahu pasti. Kita tunggu saja, dan kita doakan bersama, semoga pemilihan rektor periode 2019-2023 benar-benar menghasilkan rektor terbaik. (wal-46/gus-57)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.