
usai berlaga di Kejuraan Nasional Pencak Silat Remaja dan Dewasa di Jakarta Kamis (04/8).
 RadarGorontalo.com -Atlet silat Gorontalo berhasil meraih 1 perak 1 perunggu, saat kejuraan nasional pencak silat remaja dan dewasa di Jakarta. 2 atlet yakni Khaidir Ali Djibran peraih perunggu,Moh Adtya Matoka peraih perak dan perunggu masuk pantauan pelatnas prima guna diseleksi ke kejuaraan silat asean big games di Viatnam nanti. Namun sayang, prestasi ini kurang mendapat dukungan dari induk olah-raga KONI dan pemerintah provinsi Gorontalo.
Pasalnya sejak berangkat dari Gorontalo mereka harus menanggung sendiri biaya pemberangkatan hingga pertandingan. ” Jujur, keberangkatan kami ke kejuaraan ini hanya karena keinginan kuat dari para atlet. Sejumlah upaya permohonan ke KONI sampai hari H keberangkatan tidak ada kabar sama sekali,’ ujar Wasek Pengprov Panji Djafar bersama pelati Nijam Musa. Menurut keduanya, di Jakarta mereka berupa menelepon sejumlah pejabat pemprov namun tidak mendapat reakti positif. ” ketika kami sms memberitahukan hasil dan kekurangan kami, jawabannya hanya singkat, yes dan mantap dari sejumlah pejabat tanpa ada solusi untuk mengatasi kekurangan yang dihadapi tim silat ini di Jakarta.
Sampai akhirnya informasi ini sampai ke tangan anggota DPD RI Hana Hasanah yang langsung memboyong seluruh atlet kekediaman di kuningan Jakarta. ” Saya kaget, kemana begini jadinya. Mereka telah mengharumkan nama Gorontalo dipentas nasional, kenapa tidak ada perhatian dari pemprov khususnya KONI sebagai induk organisasi olahraga di Provinsi Gorontalo. Jelas saya kecewa karena sepertinya tidak ada perhatian sama sekali dari pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap atlet atlet yang berprestasi. Bukan sekali ini saja kejadian seperti ini, beberapa hari lalu siswa siswa Gorontalo berhasil meraih medali dari cabang karate dan atletik tapi mereka dibiarkan begitu saja terlantar,” ujar Hana Hasanah.
Mengetahui kondisi para atlet ini, Hana Hasanah malam itu juga langsung menjamu seluruh tim silat dijamu di rumahnya. ” Mereka besok subuh Jumat (5/8) akan kembali ke Gorontalo. mau ajak jalan jalan sepertinya tidak keburu. Jadi saya hanya menanyakan apa yang dibutuhkan mereka, dan memfasiliasi transportasi ke bandara dan akomodasi bagi seluruh tim,’ kata Hana. Ia juga mengkritik peran perwakilan pemerintah provinsi Gorontalo yang sepertinya kurang peduli dengan warga Gorontalo di Jakarta terkait dengan kegiatan seperti ini. ” Bukankah tugas perwakilan itu membantu warga Gorontalo di jakarta, lalu kalau begini tugas mereka itu apa, mereka bukan hanya melayani kedatangan pejabat dari Gorontalo tapi juga rakyat,” kata Hana Hasanah. (rg-20)