RGOL.ID – Ibarat pepatah, Gajah di Pelupuk Mata Tidak Nampak, Semut di Seberang Lautan justru yang Nampak, diharapkan oleh anggota Komisi III Deprov, Ismail Alulu, patut dibekali setiap masyarakat dan siapa saja, terkait upaya bersama dalam mengawasi pekerjaan dari proyek-proyek infrastruktur, baik yang didanai oleh APBD provinsi maupun APBN.
Terlebih yang mengalami keterlambataan, apalagi sampai terbengkalai dan tidak selesai. “Karena tidak dipungkiri, sudah menjadi pengalaman kami di Komisi III, di setiap tahunnya itu, ada saja proyek-proyek infrastruktur yang tidak rampung, atau mengalami keterlambatan penyelesaiannya tepat waktu, sesuai kontrak batas waktu pekerjaannya.
Dan itu, tidak sedikit berada di wilayah-wilayah pelosok, desa/kelurahan se provinsi Gorontalo,” ungkap Alulu, usai mengikuti kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitra kerja-nya dari Dinas PU provinsi Gorontalo, pekan lalu.
“Artinya, dalam beberapa pekan terakhir kemarin, kami (Komisi III) banyak menerima laporan masyarakat, akan keluhan belum selesainya pekerjaan terkait proyek dana PEN, seperti di eks Jalan Andalas, dan Kanal Tanggidaa.
Sementara, di proyek-proyek infrastruktur yang berada di wilayah pelosok, itu minim laporan masyarakat.” sahut Alulu. “Olehnya, kami berharap ada laporan juga dari masyarakat akan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur di wilayah pelosok.
Bukan itu saja, dari dinas terkait dan pihak jasa konstruksi, jangan menganggap karena wilayah proyek-nya di infrastruktur, lalu kerap mengalami keterlambatan (penyelesaiannya). Kami (komisi III) berharap, dukungan kerja sama dari masyarakat dan semua pihak. Mari bersama mengawasi-nya,” harap politisi dari PAN ini. (ayi)