GORONTALO – Salah satu official dalam tim IESPA Gorontalo yang diberangkatkan di Fornas VI Palembang menganggap lucu, atas pemberitaan yang dilansir salah satu media online yang beredar.
Pasalnya, selain media itu tidak mencantumkan narasumber yang jelas selayaknya. Juga sama sekali berita itu baginya fitnah, karena isinya tidak benar.
Munawir Yustisiawan Mansur, SH. yang juga dipercayakan sebagai ketua rombongan saat dihubungi dalam perjalanan darat menuju Palembang mengatakan, dari pemberangkatan mereka sama sekali tidak ditelantarkan.
” Ya, kami tidak terlantar. Justru kami aman sebagaimana biasa dalam perjalanan kami dari Gorontalo hingga kini menuju Palembang,” ungkap Awir yang bersiap menaiki kapal penyebrangan Jawa, Palembang saat dihubungi.
Fitnah yang dibantah Awir seperti dikatakan mereka nginap dipenginapan ‘Esek-esek’ itu hoax ” Justru kami menjaga diri agar anggota tim tidak keluar malam. Hotel awal kami sebagai tempat transit adalah hotel yang berbasis syariah. Kami memesan hotel yang tdk bebas untuk keluar malam. “
“Nadjara Residance Syariah namanya. Lalu dimana itu dibilang hotel esek esek, sementara nama Syariah dibelakangnya.” Ujar Awir.
Sementara soal Bis kata Awir yang juga dipercayakan sebagai ketua rombongan mengatakan, bahwa memang awalnya bukan bis itu yang mereka naiki. Tapi karena buru waktu maka mereka terima apa adanya bis yang ada.
” Kita pesan bis eksekutif class. Ternyata pihak P.O tak menepatinya. Kami di janjikan mo dapa fasilitas bagus. Ternyata Bisnya begitu. Kami sudah komplain. Tapi tidak ada solusi. Ada solusinya ganti bis, tapi nanti besoknya ke palembang. Jadi kami mau tak mau terpaksa tetap gunakan bis itu.” Ujar Awir karena memburu waktu event game mobile fornas digelar.
Selebihnya kata Awir soal pemungutan itu juga tak seperti itu ceritanya.” Dipungut biaya itu hanya bagi game PUBG dan PES. Karena 2 game itu tdk sempat diadakan seleksi antar daerah. Dan untuk ML gratis. Karena sudah melalui selekda.” Ujarnya.
Sehingga itu soal info bahwa atlet IESPA Gorontalo yang berlaga di FORNAS palembang terlantar sama sekali itu bohong.
” Justru balik dari sini, saya akan coba memproses hukum, fitnah ini, ” tukas Awir. (*)