
RadarGorontalo.com – Gorontalo punya segudang spot pariwisata. Sayang, penanganan hingga upaya promonya terbilang belum jelas. Konsep promosi yang ditawarkan pun, hanya mengulang dari tahun-tahun sebelumnya, dan terkesan cuma formalitas. Nah.. untuk memaksimalkannya, butuh sentuhan dana besar dan keberanian sektor swasta untuk mengelolanya. Dan pemerintah cukup memfasilitasi, dan memberikan kemudahan regulasi..
Kenapa baiknya diserahkan ke swasta? karena bicara soal pariwisata, harus fokus dan butuh keseriusan. Sedangkan pemerintah, tak mungkin bisa seperti itu, bukan karena tak mampu, tapi lebih dikarenakan pemerintah harus mengurusi begitu banyak hal. Saat ini, Sulut menjadi destinasi wisata turis turis asia, yang jumlahnya ribuan orang.
Bahkan, dalam seharinya seluruh 1 hotel di Manado, sekitar 650 kamar didalamnya sudah dibooking jauh-jauh hari. Nah, bak ember yang sudah penuh, pasti ada yang tumpah. Sejumlah wilayah terdekat, termasuk Maluku Utara sudah mengambil kelebihan itu. Gorontalo, sejumlah agensi perjalanan tengah melakukan lobi, agar kunjungan wisatawan China itu, juga bisa datang ke daerah ini. Para agensi perjalanan ini, meminta pemerintah bisa ikut terlibat, dalam hal penyediaan fasilitas.
Bila lobi ini berhasil, dari puluhan ribu wisatawan china yang berkunjung ke Manado, beberapa ribu saja yang masuk ke Gorontalo, itu sudah sangat baik. Bila para wisatawan ini tertarik, bukan tidak mungkin kunjungan berikutnya, Gorontalo masuk dalam daftar mereka. Berbagai sektor usaha pun akan kecipratan untungnya, mulai dari jasa hunian seperti hotel, rumah makan, guide, hingga suvenir, belum lagi usaha transportasi. Dibanding Morotai, Gorontalo jauh lebih siap. Tak cuma itu, Gorontalo juga punya lebih banyak spot wisata andalan. Yang jadi pertanyaan bukan siap atau tidak, tapi mau atau tidak pariwisata Gorontalo untuk maju. (RG)