Perayaan Cap Go Meh oleh warga Tionghowa di Tempat Ibadah Tridharma (TITD) Klenteng Tulus Harapan Kita, Kota Gorontalo.(f/Abink)

RadarGorontalo.Com – Cap go Meh kali ini sepertinya dikemas jauh lebih menarik. Bahkan, bisa dikatakan kental dengan suasana kebhinekaan, jauh dari hiruk pikuk persoalan Sara yang membuat gaduh negeri. Kendati ini adalah bagian dari perayaan tahun baru china, namun masyarakat Gorontalo yang 91 persen penduduknya muslim, terlihat begitu antusias menikmati perayaan tahunan ini.

Sejak pukul 14.30 Wita, depan tempat Ibadah Tridharma (TITD) Klenteng Tulus Harapan Kita, tepatnya di Jalan Hasanuddin nomor 19 Kota Gorontalo, sudah mulai sesak dengan warga yang ingin menyaksikan iring-iringan kendaraan hias hingga tang sin yang menjadi ciri khas perayaan ini. Pukul 15.00 Wita, mulai terdengar salam pembuka berbagai agama disampaikan panitia, sebagai tanda akan dibukanya perayaan Cap Go Meh di tahun anjing tanah. Salam pembuka dari pantia, seakan menegaskan bahwa Gorontalo merupakan daerah yang layak dijadikan contoh, bagaimana umat dari berbagai agama berbaur dan menjaga toleransi dalam menjalankan ibadah masing-masing.

Gorontalo memang salah satu daerah dengan populasi penduduk muslim terbesar yakni 91 persen. Namun di daerah ini, tidak ada satupun umat beragama lain yang merasa terkekang dalam menjalankan ibadahnya. Rasa toleransi yang begitu kuat, seakan menjadi tameng untuk menghalau segala bentuk pengaruh negatif yang bisa mempengaruhi persatuan antar umat beragama.

Di daerah ini, semua saling membantu tanpa memandang suku, ras maupun agama. Bahkan, bagi penduduk pribumi, pendatang yang masuk Gorontalo, kalau sudah tinggal di daerah ini lebih dari 6 bulan saja, maka pendatang itu sudah bisa mengklaim dirinya sebagai orang Gorontalo.

“Keberagaman ini adalah asset kita semua, sebagai masyarakat Gorontalo. Semoga kita semua diberikan kesehatan, keluasan rezeki serta perlindungan dari Tuhan,” ucap Benny Lamusu, Ketua Panitia pelaksana Cap Go Meh. Usai menyapaikan rangkaian kegiatan Ibadah Hari Raya Imlek Jumat kemarin.
Perayaan Cap Go Meh tahun 2569 itu, sudah menjadi tradisi etnis Tionghoa Di Gorontalo, khususnya Kota. Berlangsung di momen penyelenggaraan Pilkada Kota Gorontalo, Kapolres Gorontalo Kota AKBP Yan Budi Jaya berharap. Momentum tahun baru Imlek ini, bisa lebih mempererat tali persaudaraan antara umat beragama.

“Perayaan Cap Go Meh ini, sangat dinanti-nanti masyarakat Kota Gorontalo. Nah, bertepatan perayaannya berlangsung tepat pada pelaksanaan Pilkada, saya berharap masyarakat Kota Gorontalo khususnya warga Tionghoa, dapat bersinergi dengan aparat dan pemerintah daerah, dalam mensukseskan Pilkada ini,’ jelasnya, saat menyampaikan sambutan.(rg-62)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.