RGOL.ID.GORONTALO – Peristiwa banjir yang memakan korban di Desa Daenaa bisa menjadi pelajaran bagi kita masyarakat, utamanya yang tinggal di bantaran sungai.
Pasalnya informasi yang dirangkum dilokasi kejadian, warga mengatakan mereka bukan hanyut akibat dapur belakang rumahnya ambruk kesungai, melainkan terbawa hanyut dijalan datar, akibat arus air yang begitu deras meluap seberangi simpang tiga jalan.
Arus air sungai yang meluap hingga 10 meter panjangnya kiri-kanan dari jalur sungai pun diduga jadi penyebabnya. Pasalnya warga setempat mengatakan tinggi air hingga dada orang dewasa, belum lagi arusnya kuat.
” Kalau bukan terpeleset, atau korban dihantam kayu kayu yang dibawa arus. Karena gemuruh dari atas sudah terdengar saat hujan. Belum lagi korban menggandeng anaknya itu, juga memegang HP. Mereka saling berpegangan,” ucap Taufik Buhungo warga setempat.
Dilokasi kejadian memang sampah sampah kelapa, batang pisang dan dahan kayu berserakan. Rumah korban memang anjlok dibagian dapur. Sang suami pun katanya terbentur beton.
” Korban itu mau mengamankan dirinya ke atas, seberangi jembatan untuk menjauhi arus. Sangat cepat kejadiannya. Perkiraan kami begitu jatuh, lalu terseret hingga masuk kejalur sungai, ” Pungkas Taufik
Analisa Taufik dan beberapa warga, tak mungkin korban menyeberangi sungai. Karena saat itu air cukup tinggi dan arusnya kuat.
Dari kejadian ini ada dua hal yang perlu jadi pengalaman bagi kita. Bantaran sungai janganlah menjadi tempat mukim. Sebab kontur tanahnya mudah digerus arus sungai. Rumah mudah amblas.
Disisi lain jika air cukup deras, janganlah mencoba menyeberang jika tidak ada orang lain yang membantu. Sebab jika kita mencoba membelah arus air. Bisa terpeleset dan terbawa arus. (Qn)