Darem Memang Panglima Petani

RGOL.ID, GORONTALO – Petani kelapa sawit bisa bernapas legah, persoalan yang mereka hadapi selama ini berakhir dengan manis.

Tidak berlebihan kalau selama ini Bupati Boalemo Darwis Moridu dijuluki sebagai panglima petani.

Urusan Kelapa Sawit telah membuat Darem sempat melayangkan peringatan keras kepada pihak PT Agro Artha Surya (AAS), karena beberapa kali pertemuan tidak menghadirkan orang yang bisa mengambil keputusan, dan pada pertemuan tanggal 14 kemarin akhirnya pihak perusahaan memenuhi semua tuntutan petani.

Kehadiran Rommy para rapat kemarin sesuai dengan keinginan Bupati Boalemo, yang ingin mengadakan rapat yang dihadiri langsung pimpinan PT ASS.

Bupati Darwis sempat mengultimatum pihak perusahaan, untuk dapat menghadirkan sang pimpinan, sebab jika undangan tersebut tidak diindahkan, Bupati Darwis Moridu mengancam akan menutup dan melakukan pencabutan izin operasional perusahaan sawit milik anak pengusaha Artalita Suryani itu.

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari tiga jam tersebut, Rommy menyatakan persetujuan atas seluruh tuntutan yang disuarakan oleh petani sawit melalui pemerintah daerah, yang telah tertuang dalam lima poin kesepakatan yang dihasilkan dan telah ditanda-tangani oleh Pemda bersama pimpinan PT. Agro Artha Surya.

Beberapa kesepakan tersebut diantaranya, pihak perusahaan diminta untuk menjelaskan langsung kepada masyarakat ihwal pembagian hasil, pemanfaatan lahan 1.400 hektar milik petani yang belum ditanami sawit.

Selain itu, Pemda Boalemo juga meminta perusahaan menyelesaikan pembayaran BPJS ketenagakerjaan yang diberikan tenggat hingga maret 2020 mendatang, perusahaan juga diminta agar terbuka perihal pembagian hasil, serta pemeliharaan lahan oleh perusahaan baik yang belum ditanami maupun yang telah ditanami.

Sementara itu, Bupati Darwis Moridu berharap, kiranya kedepan pihak perusahaan dapat menepati janji, sehingga AAS dapat terus beroperasi di Boalemo. Menurut Darwis, kehadiran perusahaan di

Boalemo membawa dampak positif bagi daerah, dimana perusahaan mampu mengurangi pengangguran yang ada.

Namun, dibalik itu semua menurut Darwis, pihak pemerintah daerah juga tidak bisa mengesampingkan keinginan masyarakat.

“Saya harap ASN maupun masyarakat, untuk bisa memantau agar bagaimana perusahaan ini tetap menetap di Boalemo, bagaimana persoalan antara petani dan perusahaan bisa kerja sama,” tuturnya. (udin-45)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.