Dari Petak Sawah Ke Pertambangan

RGOL.ID GORONTALO – Inilah kesibukan mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Kalau dia terlihat di area area persawahan, itu bukan kabar baru, karena dia memang memiliki banyak sawah, tetapi kalau dia terdengar punya kegiatan di pertambangan.

Ternyata mantan kontraktor besar di Gorontalo ini mulai inspansi ke bisnis pertambangan di tingkat nasional.

Rusli mamang punya rekam jejak yang luar biasa, dari seorang kontraktor kecil dan kemudian jadi kontraktor besar.

Setelah berada di puncak karirnya sebagai kontraktor, Rusli tiba tiba banting stir ke dunia politik.

Pada 2008 Rusli tak mau bertarung di Pilwako, dia memilih ke Gorut, alasannya ketika itu, dia tak mendapat restu sang Bunda, makanya dia mengurungkan niatnya maju di Pilwako, tetapi kurang lebih setahun kemudian, Rusli kemudian maju di Pilkada Gorut, dan dia menang, tetapi dia hanya 3 tahun di sana karena Rusli maju di Pilgub dan hebatnya dia menang.

Dalam karirnya sebagai politisi, Rusli tidak pernah tertarik maju di Pileg, Rupanya Pileg adalah langkah keduanya dan yang diincar adalah DPR RI.

Lihat saja bagaimana Rusli mempersiapkan dirinya untuk menjadi Gubernur, sebenarnya kalau dia mau sejak dulu dia bisa jadi Aleg.

Tetapi RH lebih konsentrasi pada bisnisnya. Setelah dia benar mapan barulah dia menggebrak, dengan kemampuan dana yang dimiliki dia langsung bertarung di Pilbup kemudian Pilgub.

Langkah politiknya memang sudah dia rancang dengan baik. Demikian pula dengan DPR RI, setelah jadi Gubenur dia harus berkiprah ke tingkat nasional, baik itu bisnis maupun politik. Lalu apakah DPR RI tujuan akhirnya?

Tentu saja tidak, karena peluangnya untuk menjadi Menteri akan terbuka. Sementara untuk Pilgub, Rusli pasti akan mendukung kadernya yang punya peluang menang, apalagi kalau ternyata istrinya yang mendapat rekom Golkar, maka dia akan habis habisan menbela kepentingan partainya dan juga kepentingan istrinya.

Karena itu kata Sekretaris DPD I Golkar, Paris Jusuf, jangan salahkan RH kalau kemudian Idah Syahidah yang mendapatkan rekom DPP, karena seorang RH tidak pernah memaksakan kehendak, kalau survey Idah kurang bagus maka pasti dia tidak akan mengijinkan Istrinya maju di Pilkada nanti.

Kata Paris, Ketua DPD I pasti ingin Golkar tetap besar di Gorontalo makanya kalau ada kader yang bisa memenangkan Pilgub, pasti dia akan mendukungnya.

Sama dengan Pileg lalu, karena survey Idah Syahidah bagus maka pasti RH menurunkannya di Pileg dan terbukti menang, sayang target dua kursi tak tercapai.

“Ingat kalau sudah masuk ke arena pertarungan tentu dia sudah sangat siap untuk memenangkan pertarungan,” kata Paris sambil tertawa kecil.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.