RGOL.ID, GORONTALO – Ifana Abdulrahman, wanita bercadar kembali datangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo, Selasa (28/2) siang.
Ia datang didampingi pengacaranya, Agustina Bilondatu dan seorang perempuan yang diklaim sebagai tantenya.
Kedatangan Ifana sempat membuat heboh dan kaget penghuni parlemen menara itu.
Pasalnya, Ifana datang di tengah kesibukan para aleg menjalani aktivitas rapat panitia khusus (pansus) untuk beberapa ranperda.
Diketahui, Ifana datang meminta penjelasan DPRD Kabupaten Gorontalo terhadap aduan yang sempat disampaikannya, beberapa waktu lalu.
Ia diterima beberapa aleg, diantaranya Iskandar Mangopa, Suwandi Musa, Sarifa Pangalima, Yusri Salam dan Eman Mangopa.
Pada kesempatan itu, baik Iskandar Mangopa maupun Suwandi Musa bergantian memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang diadukan dan prosesnya di DPRD.
Keduanya menjelaskan tahapan tindak lanjut yang dilakukan dalam memproses permasalahan yang diadukan.
“Kedatangan ibu Ifana ini hanya mengkroscek aduan sebelumnya. Dan kemarin itu rekomendasi DPRD kalau tidak salah diselesaikan secara kekeluargaan, sehingga kita menunggu hingga hari ini, hasilnya seperti apa, karena kita juga kehilangan komunikasi,” ungkap Iskandar.
Ketua Fraksi Partai Golkar itu mengaku kaget kedatangan perempuan yang saat itu menggunakan busana serba hitam dan sebagian wajahnya ditutupi masker.
“Saya kaget tiba-tiba Ifana sudah di depan kantor. Sehingga mau tidak mau kita harus menerima. Karena siapa pun punya hak datang mengadu atau sekadar mempertanyakan aduan yang telah disampaikan,” kata Iskandar
Pihaknya telah berusaha menjembatani aduan Ifana, bahkan sempat mengusulkan pembentukan pansus.
“Kita telah berusaha. Sekalipun kita benar, tapi karena jumlah kita sedikit. Maka, tidak mampu mengalahkan yang banyak. Karena kalau divoting, kita pasti kalah,” tutur Iskandar.
Ia pun meminta, Ifana tidak terlalu menaruh harapan besar kepada DPRD untuk menyelesaikan apa yang menjadi aduannya.
“Masih banyak jalan untuk penyelesaian. Kita juga telah berkorban sejak awal, tapi memang butuh kekuatan lebih,” tandas Iskandar. (ind-56)