RGOL.ID – Beramal Sholeh memang sering dilakukan oleh banyak kelompok organisasi sosial, termasuk mereka yang tergabung dalam PASKAS Kabupaten Gorontalo.
Menariknya distribusi hasil program Gerakan Infaq Beras (GIB) Serie-23 kepada 14 kepada lembaga penerima, Minggu kemarin, Sekda dan beberapa OPD tampak ikut. Mereka juga masuk dalam orangtua asuh atau OTA dalam PASKAS ini.
Tak tanggung tanggung, disini Sekda pun memikul beras karung tersebut dari mobil hingga ke mereka para penerima.
Bukan pencitraan, namun semua laki-laki pada setiap penyaluran, memang harus dimintakan memikul langsung beras itu sebagai totalitas kelompok ini dalam penyaluran.
Infak tersebut diserahkan di dua panti asuhan dan satu pondok pesantren. Kegiatan ini pun tampaknya beroleh apresiasi dari Sekretaris Daerah Roni Sampir yang turut menyaksikan penyerahan bantuan tersebut.
Para penerima bantuan GIB, Minggu, masing-masing, Panti Asuhan As-Syiah, Panti Asuhan RT-Az Dzikra dan Pondok Pesantren Al-Barokah Desa Talumelito.
Ketua PASKAS Kabupaten Gorontalo Sofyan Ishak mengatakan jumlah yang di hasil infak beras distribusikan sejumlah 1,3 ton dengan menjangkau 14 ponpes mitra di seluruh Kabupaten Gorontalo.
“Di seri berikutnya pendistribusian akan meningkat dan jumlah santri baik anak yatim, pengafal Quran serta fisabilah 1.237 orang yang tersebar di panti asuhan, pondok pesantren maupun rumah tahfis,” kata Sofyan.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Gorontalo Roni Sampir menyampaikan apresiasi kegiatan dilaksanakan oleh PASKAS Kabupaten Gorontalo dalam rangka Gerakan Infaq Beras bagi panti asuhan, pondok pesantren.
“Tentu, ini sebagai kontribusi dari PASKAS dalam rangka mengatasi kemiskinan di Kabupaten Gorontalo utamanya pasca pandemi covid-19 dan inflasi yang telah mempengaruhi pendapatan masyarakat,” ucap Roni.
Disisi lain, ia menjelaskan Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus mensuport Gerakan Infaq Beras tersebut sehingga gerakan ini berjalan lebih maksimal dengan melibatkan para Pimpinan OPD.
“Sehingga Gerakan Infaq Beras ini tidak hanya menyasar panti asuhan, pondok pesantren dan rumah Quran. Namun kedepan akan dirasakan bagi masyarakat umum atau takmirul mesjid yang berhak menerima,” jelasnya. (*)
