RGOL.ID – Dua tahun lebih memimpin Boalemo, ternyata Darwis mampu membuat banyak perubahan yang signifikan di Boalemo, maka wajar kalau dia dijuluki Panglima Perubahan.
“Pak Darwis cepat belajar soal pemerintahan. Kita harus akui kalau beliau punya cita rasa sebagai seorang pemimpin,” kata Wabup Anas. Di Boalemo ada Rumah Bahasa.
Nanti orang-orang Boalemo akan banyak yang pandai bahasa Inggris dan Arab, karena di Rumah Bahasa ini orang-orang bisa datang kursus tanpa dipungut biaya, semua gratis.
Pengajarnya adalah 14 orang tenaga honorer yang disekolahkan oleh Pemda Boalemo di Jawa. “6 bulan mereka di sana, setelah selesai mereka pulang dan menjadi tenaga pengajar.
Pagi mereka kerja di kantor sore mereka mengajar,” kata Wabup. Nah, yang paling menonjol adalah soal WTP dan kemiskinan.
Sejak Boalemo berdiri, baru 5 kali meraih WTP, Iwan Bokings 2 periode 2 kali raih WTP, Roem Pagau 1 kali WTP, dan Darwis Moridu 2 tahun 2 kali WTP berturut-turut, itu berangkat dari WDP (Wajar Dengan Pengecualian pada 2016) tetapi pada 2017 langsung tancap gas.
Bupati Darwis dengan latar belakang sebagai pengusah langsung menggebrak melakukan penertiban pengelolaan kuangan. Hasilnya sungguh mengejutkan, 2017 menyabet WTP dan pada 2018 Boalemo kembali mendapatkan WTP.
Tidak sampai di situ, Darwis Moridu dengan gemilang mampu menurunkan angka kemiskinan. Sebelumnya angka kemiskinan tercatat 21,85 persen, dua tahun turun menjadi 20,33.
Urusan WTP dan penurunan angka kemiskinan ini menunjukan kalau Darwis Moridu berhasil membawa Boalemo ke arah yang lebih baik. Memang orangnya keras dan tegas, tetapi di balik itu dia orang yang sangat bijak.
“Supaya anda tahu setiap tahun ada 40 orang berprestasi yang menerima hadiah Umroh, mulai dari guru, termasuk guru ngaji, imam masjid , pemangku adat, dan para pegawai.
Selain itu, untuk Jamaah Haji Boalemo diberikan uang saku sebesar Rp. 5 Juta per CJH. (RG)
