
Tuntut Reformasi Pengurus Yayasan
GORONTALO (RADAR) – Bertepatan dengan peringatan hari pendidikan Nasional, Senin (2/5) kemarin, puluhan dosen dan karyawan Universitas Gorontalo menggelar aksi demo. Selain menuntut transparansi, mereka mendesak pihak yayasan untuk mempebaiki upah, yang dianggap tak sesuai lagi. Mau dosen tua maupun yang muda pun, ikut dalam aksi itu.
Mereka tergabung dalam Serikat Dosen dan Karyawan UG yang dipimpin langsung ketuanya Herdi Muhammad, ST, MT . Sedikitnya ada 5 point petisi yang disampaikan massa aksi kepada pimpinan Yayasan Yayasan Pendidikan Duluwo Limo lo Pohala’a (YPDLP) Gorontalo.
- Transparansi tata kelola keuangan yayasan,
- Pemeriksaan atas segala aspek pengelolaan keuangan yang independen secara menyeluruh pada periode 2010 – 2015,
- Menolak segala bentuk dan upaya pengalihan aset yayasan untuk kepentingan pribadi dan menegaskan kembali pengukuhan kepemilikan yayasan mutlak sebagai milik publik/masyarakat,
- Reformasi pengurus yayasan DLP Gorontalo dan
- Melibatkan organ dosen dan karyawan dalam setiap pengambilan keputusan strategis yang menyangkut dan atau menguasai hajat hidup civitas akademika Universitas Gorontalo secara menyeluruh.
Dalam orasinya, para dosen berulang kali meminta perbaikan kesejahteraan. Pasalnya upah yang diterima dianggap terlalu kecil, dan jauh dibawah upah minimum provinsi. tak terkecuali karyawan yang juga turut menyuarakan mengenai hak-hak mereka yang tak sebanding dengan kinerja selama ini.
“kami menduga telah terjadi pengelolaan keuangan yayasan yang tidak realistis, karena dikelola dan dialirkan tidak sebagaimana mestinya, sehingga berdampak pada ketidakpastian sistem penggajian dosen dan karyawan. Faktanya pengeloaan keuangan tersebut sangat manipulatif dan jauh dari semangat keilmiaahan dan nilai-nilai kejujuran serta keterbukaan,” tutur Herdi yang juga Dekan Fakultas Teknik.
Para demonstran sendiri menolak untuk berdialog, mereka ingin petisi yang diberikan dijawab saja dalam bentuk surat resmi. Hanya saja, saat surat balasan akan disampaikan, massa aksi sudah meninggalkan lokasi. Soal petisi yang telah dijawab oleh pihak yayasan tersebut, menurut salah satu perwakilan serikat dosen dan karyawan UG Rifai Ali bahwa pihaknya tidak terima dengan surat balasan tersebut.
“Petisi yang kita sampaikan bukan untuk dibalas, tapi kita hanya ingin melihat apakah pihak yayasan menerima atau tidak petisi yang sudah disampaikan, itu saja,” ujar Rifai Ali. Selain melakukan aksi di dalam kampus, kemarin juga mendatangi kantor Bupati Gorontalo dan menemui Bupati Nelson Pomalingo guna mengadukan persoalan ini. Bahkan, selain menemui Bupati, massa aksi juga mendatangi gedung DPRD Kabupaten Gorontalo dan meminta agar permasalahan ini dihearing. (rg-56)