Gorontalo Gelar Gebyar Vaksinasi Bagi Lansia

Laporan: Awalludin


VAKSINASI terhadap masyarakat Lanjut Usia (Lansia) sangat penting dan menjadi perhatian khusus, karena sesuai data gugus tugas Covid-19 menyebutkan 50 persen kematian akibat Covid-19 terjadi pada Lansia.

Untuk itulah, sejak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat pada bulan Februari 2021 lalu bahwa dimulainya proses vaksinasi bagi kaum Lanjut Usia (Lansia), maka Pemerintah Provinsi Gorontalo langsung menggalakkan program Gebyar Vaksinasi Lansia.

Sesuai data Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk Gorontalo mencapai 1.171.681 dengan 8,2 persen atau 96.000 adalah Lansia di atas usia 60 tahun. Jumlah Lansia ini tentunya besar dan menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi Gorontalo maupun Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mensukseskan vaksinasi terhadap Lansia.

Sehingga itu, untuk mensukseskan program Gebyar Vaksinasi Lansia, maka Pemerintah Gorontalo mengawalinya dengan sosialisasi kepada para Lansia. Usai melakukan sosialisasi selama lebih kurang satu bulan, pemerintah mulai melakukan vaksinasi terhadap Lansia.

Awal-awal kegiatan vaksinasi Lansia ini memang tidak sepenuhnya berjalan lancar, karena masih banyak Lansia yang takut divaksin. Namun demikian, Pemerintah Provinsi Gorontalo terus berusaha meyakinkan pada Lansia untuk tidak takut divaksin.

Kadis Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman menyampaikan, edukasi kepada lansia sangat penting, terutama masalah keamanan dan kehalalan vaksin, sehingga lansia tidak perlu takut untuk divaksin. Selain itu, petugas kesehatan juga perlu mensosialisasikan manfaat vaksin yang akan memberikan kekebalan terhadap tubuh Lansia, sehingga tidak mudah tertular covid-19, dan kalaupun terpapar tidak akan memberikan gejala yang berat.

Selain sosialisasi, pemerintah juga terus melakukan vaksinasi terhadap Lansia. Dan pada bulan Mei 2021, cakupan vaksinasi Lansia baru mencapai lebih kurang 2 persen atau sekitar 2.000 orang. Jumlah ini masih sangat rendah, sehingga itu, Pemerintah Gorontalo terus menggenjot kegiatan vaksinasi terhadap Lansia.

Sehingga pada pekan pertama bulan Juni 2021 lalu, cakupan vaksinasi terhadap Lansia naik menjadi 5 persen atau lebih kurang 5.000 orang. Jumlah inipun masih sangat rendah, sehingga itu, Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim meminta kepada semua petugas kesehatan, baik di Provinsi maupun Kabupaten dan Kota untuk melakukan aksi jemput bola dalam kegiatan vaksinasi Lansia.

“saya minta jajaran petugas kesehatan jangan hanya menunggu di Puskesmas, harus melakukan strategi jemput bola, datangi langsung RT/RW di mana lansia itu tinggal dan langsung di vaksin di sana,” ujar Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim usai mengikuti rapat evaluasi vaksinasi Covid-19 bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Nah, untuk memaksimalkan vaksinasi terhadap Lansia di Gorontalo, maka ada beberapa kebijakan dilalukan oleh pemerintah, diantaranya melakukan vaksinasi dengan cara mendatangi rumah-rumah Lansia, sosialiasi sekaligus vaksin Lansia yang diintegrasikan dengan kegiatan Posbindu.

Selain itu, ada pula kebijakan bagi ASN yang setiap hari Senin melakukan tes antigen, sekaligus kewajiban bagi ASN untuk mengajak dua orang lansia, baik orang tua, kerabat atau tetangga untuk mengikuti vaksin. Wagub Gorontalo, Idris Rahim berharap dengan kebijakan-kebijakan ini, maka kegiatan vaksinasi terhadap Lansia lebih maksimal dan bisa mencapai sasaran capaian jumlah vaksinasi secara nasional.

Sementara itu, selain Lansia, pemerintah juga fokus pada vaksinasi tenaga kesehatan dan pelayanan publik. Sesuai data gugus tugas yang ada saat ini, capaian vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Gorontalo sudah mencapai 108 persen, sedangkan untuk petugas pelayanan publik mencapai 90 persen. (###)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.