Hendra Kembali Pimpin Golkar Kabgor

Gorontalo (RGOL) – Ketua DPD I Golkar Gorontalo, Rusli Habibie sudah menggantung Musda Golkar Kabgor sangat lama, tercatat ada 3 kali penundaan. Mestinya para kandidat Ketua DPD II Golkar Kabgor sudah bisa membaca apa yang diinginkan Ketua DPD I Partai Golkar.

Sebenarnya jika RH mau, maka dia bisa langsung memutuskan siapa yang ingin diarahkan, namun RH sengaja ingin melihat bagaimana mereka berjuang. Kata orang Harus basuar (keringat-red) dulu. Rusli memang sudah memainkan peran yang sangat cantik pada Musda DPD II Golkar, mulai dari Kota Gorontalo sampai Kabgor.

RH selalu mengedepankan kepentingan partai, makanya Marten Taha dan Hendra Hemeto tetap dia pertahankan meskipun sangat berat. Apalagi untuk Kota Gorontalo, karena Marten harus mendapatkan diskresi dari DPP Golkar untuk bisa maju lagi di Musda.

Begitu juga dengan Hendra, betapa tidak, Golkar berjuang untuk memenangkan mereka di Pilkada, lalu membuang mereka begitu saja, tentu itu tak mungkin, apalagi Hendra yang masih bisa diandalkan Golkar untuk bertarung di Pilbup nanti.

Sementara itu, keperkasaan Hendra Hemeto masih sangat sulit untuk ditaklukan dalam arena Musda. Terbukti, Hendra mampu mengantongi 10 suara mayoritas dari total 25 suara yang diperebutkan. Hendra unggul dari calon lainnya, Warsito Sumawiyono yang hanya mengantongi 7 suara, meski ada dukungan ganda dari pemberi suara yang tidak sah alias tak dihitung.

Penuh drama dan ketegangan, itulah gambaran Musda X Partai Golkar Kabgor yang digelar hingga Minggu pagi, 12 September 2021. Menggunakan auditorium kantor DPD 1 Golkar Provinsi Gorontalo, alotnya perjalanan Musda sudah mulai terasa diawal pembukaan.

Sebab hajatan yang sempat beberapa kali tertunda ini menyisakan beberapa figur yang menjadi kompetitor Hendra di Musda. Selain Warsito, ada juga Irwan Dai dan beberapa nama lainnya. Seiring waktu, belakangan Irwan Dai mundur dari bursa calon.

Alasannya simpel, dirinya taat perintah Ketua DPD I Rusli Habibie, dan penuh loyalitas sebagai kader. Alhasil, Pertarungan pun menyisakan dua kandidat, Hendra Hemeto dan Warsito. Head to head antara kedunya pun terlihat alot lewat masing-masing pendukung.

Tak pelak, hujan interupsi pun menghiasi jalannya Musda. Akibatnya Maman Djakaria yang ditunjuk dalam memimpin persidangan terpaksa beberapa kali menskorsing sidang. Terhitung lebih kurang 10 kali sidang di skorsing. Pihak DPD 1 pun terpaksa turun tangan.

Sebab diantara mereka, hadir Sekertaris DPD I Paris Jusuf, ada Yusna Tolingguhu, Budiyanto Napu hingga the ‘King Maker’ Thomas Mopili turut angkat bicara. Sebab mereka adalah tim verifikator mandat dukungan bagi para calon. Musda pun sedikit terjadi kekisruhan, ketika dukungan organisasi sayap tak sempat terbaca oleh tim verifikasi.

Namun kepiawaian kelima pimpinan sidang disertai tim DPD 1, semuanya bisa terkendali. Perjalanan sidang dalam Musda pun terus dikebut hingga Minggu pagi pukul 08.00 Wita. Dan akhirnya kubu Warsito Cs memilih untuk urung dalam bursa pencalonan dengan segala pertimbangan, dan merasa ada yang tidak sesuai dalam Musda. Meski begitu, Rolly Hippy selaku ketua panitia siap menerima apapun. Pastinya kata Rolly, Musda yang mereka gelar sukses. “kami siap,” ujar Rolly.

Hendra Hemeto pun hadir sebagai Ketua baru periode 2021-2025 yang ditetapkan pimpinan sidang. Sebab dengan melihat skor 10 lawan 7, sudah bisa dipastikan bentuk dukungan suara itu pula yang akan hadir dalam pemilihan. Hendra Hemeto masih sangat sulit untuk ditaklukan, dan cukup kuat menduduki Ketua DPD II Golkar Kabgor. (rg-53)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.