Sun. May 12th, 2024
    Penutupan Diklat Guru Pembelajar SMA/SMK se-Provinsi Gorontalo di Hotel Grand Q, kemarin (2/8).
    Penutupan Diklat Guru Pembelajar SMA/SMK se-Provinsi Gorontalo di Hotel Grand Q, kemarin (2/8).
    Penutupan Diklat Guru Pembelajar SMA/SMK se-Provinsi Gorontalo di Hotel Grand Q, selasa (2/8).

    RadarGorontalo.com – KOMITMEN Pemeritah Provinsi (Pemprov) Gorontalo untuk meningkatkan kualitas guru semakin tinggi. Tahun 2017, diagendakan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) guru PNS tingkat SMA/SMK sebesar Rp2 juta. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada saat penutupan Diklat Guru Pembelajar SMA/SMK, mengatakan, untuk meningkatkan kualitas guru, maka guru harus disejahterakan.

    Karena itu, Pemprov Gorontalo sudah merencanakan guru PNS untuk tingkat SMA/SMK yang sudah dialihkan menjadi tanggungjawab provinsi pada 2017 sebesar Rp2 juta. Serta gaji ke-13 dan ke-14 sebesar Rp1.35 juta. “Kalau ketika menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota TKS masih kurang dan bahkan tidak ada. Setelah dilimpahkan ke provinsi, mulai 2017 nanti akan diberikan TKD sebesar Rp2 juta sama dengan TKD staff di Pemprov. Sementara untuk guru honorer SMA/SMK yangg menjadi kewajiban provinsi akan mendapat honor sebesar Rp1.8 juta,” kata Rusli Habibie saat sambutan pada penutupan Diklat Guru Pembelajar SMA/SMK se-Provinsi Gorontalo di Hotel Grand Q, selasa (2/8).

    Rusli Habibie menambahkan, upaya meningkatkan kesejahteraan guru diharapkan akan berbanding lurus dengan kualitas guru dalam mendidik muridnya. Sehingga lahirlahh murid-murid pintar dan berprestasi yang nanti akkan membangun Gorontalo lebih sejahtera. Terlebih menurutnya, komitmen meningkatkan kualitas pendidikan terinspirasi dari sosok tokoh bangsa yang juga mantan Presiden RI Ke-3 BJ. Habibie. “Sehingga saya ingin melahirkan 1.000 BJ Habibie, sehingga akan melahirkan manusia-manusia pintar. Untuk menghasilkan itu, tentunya para guru yang tugasnya mengajar dan mendidik murid untuk menjadi pintar, sehingga menghasilkan murid seperti saya yang akhirnya jadi Gubernur, guru harus disejahterakan. Dampaknnya guru akan berorientasi pada kualitas,” tambah Rusli Habibie.

    Meningkatkan kualitas pendidikan saat ini menurutnya sangat penting. Terlebih Indonesia kini mulai masuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dimana setiap orang yang punya keahlian bisa bekerja dimana saja di negara anggota ASEAN. Karena itu penting untuk menghasilkan murid pintar, karena nantinya bisa bekerja di negara yang diinginkan, tidak lagi kawasan lokal dan nasional tapi sudah regional ASEAN. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo, Weni Liputo, mengatakan, komitmen Pemprov Gorontalo saat ini sangat tinggi di bidang pendidikan, baik komitmen anggaran, sistem pendidikan dan aspek pendukung lainnya. Terlebih di bawah kepemimpinan Gubernur Rusli Habibie yang sangat memperhatikan guru dengan memberikan insentif.

    Jika kini kewenangan untuk guru tingkat TK, SD, SMP belum bisa diikutsertakan dalam kebijakan Pemproov Gorontalo. Maka pada 2017 nanti, sesuai pelimpahan yang tertuang dalam UU Nomor 23 tahun 20013 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), tingkat SMP, SMA/SMK akan menjadi wewenang provinsi. “Saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK Provinsi Gorontalo sudah termasuk sembilan besar nasional. Ini bentuk komitmen Pemprov Gorontalo dibawah kepemimpinan Gubernur Rusli Habibie, yang peduli terhadap para guru,” kata Weni Liputo. (rg-50)

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.