Istri Menuntut Belaian Suami yang Mirip Pasha Ungu

Istri Menuntut Belaian Suami yang Mirip Pasha Ungu. Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com
Istri Menuntut Belaian Suami yang Mirip Pasha Ungu. Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Sibuk ber-lifestyle ria bersama komunitasnya, Donjuan, 29, pria yang tinggal di perumahan Babatan Wiyung pun menjadi jarang nyambangi istrinya, Karin, 26.

Umi Hany Akasah – Radar Surabaya

ISTRI dan keluarga nomor sekian, sekian, dan sekian. Yang nomor satu adalah komunitas dan teman gaulnya.

Itulah prinsip hidup Donjuan. “Kerja enggak mau. Pagi tidur sampai siang. Berangkat sore kumpul di studio band-nya. Malam kongko sampai pagi lagi,” kata Karin, bercerita mengenai rutinitas suaminya.

Sebagai istri, awalnya Karin tidak mau protes atas sikap suaminya itu. Apalagi, Karin menikah dengan Donjuan itu karena dia sendiri suka dan nge-fans dengan pria yang gaul dan anak band.

Donjuan bergabung dalam berbagai komunitas, seperti mobil, sepeda motor unik, karikatur, dan sebagainya.

Karin mengenal Donjuan ketika tour motor antar kota. Di situ, Karin yang awalnya bekerja sebagai SPG rokok, melihat Donjuan tampil mewah dengan motornya. Keren pol.

Menurut Karin, suaminya itu mirip vokalis band Ungu yang kini jadi Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsudin Said alias Pasha.

Karin pun sangat terpesona hingga ia sendiri yang meminta nomor Donjuan.

Ternyata, gayung bersambut. Donjuan pun mengajak Karin bertemu dan hubungan mereka kian dekat.

Karena Karin dari keluarga sederhana dan kurang mampu, keluarga Donjuan sangat menentang keberadaan Karin.

Akan tetapi, Donjuan bersikukuh menikahi Karin yang cantik dan seksi.

“Mertua saya pensiunan pejabat dan juga pengusaha. Usai kawin, saya langsung menempati rumah jatah suami di Babatan,” kata Karin yang asli warga Demak.

Tak hanya uang, tiap bulan, kedua mertuanya menjatah sebesar Rp 7 juta. Uang itu diberikan karena Donjuan tidak mau bekerja.

Sedangkan, pasca menikah Karin berhenti dari jualan rokok. “Ini saya mulai kerja lagi jadi sekretaris di perusahaan leasing motor. Saya kan hanya lulusan D3, jadi sangat terbatas untuk bekerja,” kata Karin.

Penghasilan Karin diperuntukkan khusus untuk kehidupannya sendiri.

Sebab, jatah uang dari mertuanya langsung diambil alih oleh Donjuan. Karin hanya disisakan Rp 1 juta untuk keperluan rumah, seperti bayar listrik dan air.

“Kalau saya minta, pasti dikasih kok. Suami dan mertua itu lumayan royal, tapi ya tetap aja ndak enak kalau minta terus,” curhat Karin.

Dengan penghasilan yang cukup besar tanpa bekerja, sebenarnya Karin sih enjoy dengan kehidupannya.

Persoalannya, yakni karena terlalu sibuk dengan aktifitas bersama komunitas-komunitasnya, Donjuan berangkat siang dan pulang pagi.

Hal itu membuat Karin jarang dibelai. Bahkan, dalam sebulan mereka belum tentu melakukan hubungan suami istri.

“Saya lho kawin masih dua tahun, tapi jarang disentuh. Suami sibuk sama teman-temannya,” kata Karin.

Sempat ia berpikir kalau suaminya berselingkuh. Akan tetapi, setelah diselidiki tak ada tanda demikian.

Donjuan masih setia dan tidak pernah neko-neko. Hanya saja, Donjuan emang hobi kumpul dan kongko bersama teman-temannya.

Tak hanya dengan Karin, Donjuan juga sering mengindahkan orang tuanya yang kadang memerlukan bantuannya.

“Mertua kadang butuh antar ke sana ke sini. Suami sibuk banget, ya saya enggak enak aja. Masak sudah punya istri, tapi ngilang terus,” kata dia.

Karin makin terpukul dan sakit hati ketika arisan keluarga besar Donjuan. Kakak Donjuan menyindir Karin bila ia bukan istri yang baik.

Itu karena Donjuan masih saja mementingkan komunitasnya dibandingkan keluarga atau istrinya.

“Saya merasa tertampar lagi. Ya selain itu utamanya karena jablay sih,” pungkas Karin. (*/opi/jpg/rg)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.