Jangan Abaikan Anak Kita

ilustrasi (Anwart/RG)

RadarGorontalo.com – Hari Anak Nasional 2017 adalah momen bagi orang tua untuk merenungi sudah bagaimana mendidik anak di era modern ini. Apalagi kini kita telah memasuki era orang tua millenial (Generasi Y) di mana semua hal harus serba bisa dilakukan.

Sehingga untuk menghadapi era modern, anak-anak harus dididik menjadi anak yang multitalenta, dalam artian anak harus pandai dalam banyak hal agar terwujud generasi handal dimasa akan datang. Hal ini dijelaskan oleh Ketua PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, SH.MH, ketika dihubungi Radar Gorontalo di momen hari Anak Nasional yang jatuh pada Minggu (23/7).

Idah menekankan, momen hari Anak Nasional ini diminta semua pihak konsisten memberikan bobot untuk merangsang orang tua dan guru agar bisa mengembangkan kepribadian berdasarkan falsafah bangsa, yakni Pancasila, melalui upaya yang membuat anak kita cinta pada Yang Maha Kuasa dengan tekad melaksanakan ajaran-NYA.

Selain itu, Idah mengingatkan agar para orang tua selalu memperhatikan anak setiap saat dalam artian orang tua harus tahu apa yang dilakukan anak. “Anak harus diperhatikan, harus tahu apa yang dia lakukan, dan dengan siapa. Kalau tiba-tiba anak kita sudah ada hp atau motor, sementara kita tidak tahu darimana anak kita mendapatkannya, kita sebagai orang tua harus cari tahu dapatnya darimana. Karena sebulan terakhir ini sudah 4 anak yang saya dampingi lewat “pondok anak” berurusan dengan hukum, karena mencuri sepeda motor. Nah kalau sudah begini, di mana orang tuanya? Jangan terlalu sibuk urusan kerja, kita sebagai orang tua lupa memperhatikan keluarga terutama anak,” kata Idah menceritakan.

Idah juga memberikan tips bagaimana agar hubungan keluarga semakin erat dan harmonis. Yakni kemunikasi meja makan, adalah momen paling hangat untuk berkemunikasi dengan keluarga terlebih anak-anak kita. Karena momen ini paling tepat di mana semua anggota keluarga berkumpul, sehingga itu Idah mengingatkan para orang tua kalau lagi makan jangan biasakan sibuk main hp. “Bapaknya main hp, ibunya juga sama. Padahal momen ini sangat tepat untuk berkemunikasi dari hati ke hati untuk semua anggota kerlurga kita. Sementara makan tapi sibuk dengan urusan masing-masing, lebih parahnya kalau lagi-lagi urusan kerja. Bapak saja (Rusli Habibie) kalau lagi makan kemudian pegang-pegang hp, saya tegur,” ungkap Idah membocorkan rahasia harmonisnya keluarga mereka.

Idah mencontohkan obrolan yang hangat dan layak untuk diperbincangkan di meja makan adalah ceritakanlah kisah keluarga, pengalaman masa lalu orang tua, kakak atau saudara karena cerita-cerita positif orang yang lebih tua selalu menjadi nilai plus dari setiap cerita yang diberikan. Ajak juga anak untuk menceritakan kegiatannya, minatnya, kesukaannya, mimpi dan cita-citanya, terutama masalahnya agar kita orang tua bisa memberikan masukan dan mendukungnya secara maksimal.

Selain orang tua, Idah juga mengkritisi guru karena berdasarkan tri pusat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, selain orang tua (keluarga), lingkungan (tri pusat) pendidikan adalah guru (sekolah) dan masyarakat atau lingkungan tempat tinggal anak.

Terakhir Idah mengatakan agar anak dapat tumbuh berkembang secara optimal, harus diberikan gizi yang seimbang. 1000 hari pertama kehidupan harus diterapkan kepada orang tua agar memperoleh keturunan yang berkualitas. Nutrisi yang diberikan baik secara fisik maupun untuk kecerdasannya yakni konsumsi susu ibu hamil, memberikan ASI, susu anak bernutrisi. “Berikan gizi yang sesuai dengan masa tumbuh kembangnya,” pungkas istri Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo Rusli Habibie, yang juga Gubernur dua Periode tersebut. (rg-50)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.