
RadarGorontalo.com – Warga desa Pentadu Barat Kecamatan Tilamuta, Senin (4/7) sore digegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita di kawasan Jembatan Pentadu Barat. Ketika ditemukan jasad tersebut dalam kondisi mengapung diantara sampah yang hanyut di aliran sungai. Jasad wanita parobaya tersebut pertama kali ditemukan oleh Fauzi, warga sekitar sekira pukul 16.00 WITA. Belakangan, diketahui identitas jasad wanita itu bernama Noci Hilahapa (68), warga Dusun I Desa Pentadu Barat.
Berdasarkan informasi yang dirangkum dari sejumlah warga menerangkan bahwa korban Noci memang sempat dikabarkan menghilang oleh pihak keluarga sejak Sabtu (3/7) pagi. Menurut keterangan sejumlah warga, pihak keluarga menyatakan bahwa korban Noci pada Sabtu pagi pamit ke sungai untuk membuang air besar. Namun hingga pada siang dan menjelang sore harinya, korban tak kunjung kembali.
Pihak keluarga langsung melakukan pencarian di lokasi yang menjadi tempat biasa korban buang air. Akan tetapi pencarian tersebut tak kunjung membuahkan hasil. Nenek Noci tak juga ditemukan kala itu. Hingga akhirnya pada Senin sore kemarin, Fauzi, warga Desa Pentadu Barat melihat sesuatu yang mencurigakan mengapung di sungai. Setelah diperhatikan, Fauzi menyakini bahwa yang mengapung tersebut adalah jasad manusia. Ia pun langsung berteriak dan meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Mendengar informasi adanya penemuan mayat, warga pun langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi, tepatnya di jembatan Pentadu Barat. Warga juga melaporkan kejadian ini kepada pemerintah desa dan pihak kepolisian. Hingga akhirnya, warga bersama pihak kepolisian langsung melakukan evakuasi jenazah. Usai dievakuasi, jasad langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Tani dan Nelayan (RSUD-TN) untuk dilakukan evakuasi.
Kapolres Boalemo AKBP.Jefri Yuniardi, S.IK yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP.Leonard bersama petugas piket, Brigadir.Ismail Boudelo, SH kepada RADAR Gorontalo membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, belum ada kesimpulan apakah mengandung unsur tindak kriminal atau tidak. “Kami masih melakukan otopsi atau visum terhadap jasad untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” ungkapnya. (RG-59)