Pemuda di Masjid Al-Husna, sibuk mempersiapkanl ampu botol yang akan dipakai di festival tumbilotohe
Pemuda di Masjid Al-Husna, sibuk mempersiapkanl ampu botol yang akan dipakai di festival tumbilotohe (Foto :Yod/RG)

RadarGorontalo.com  – Tradisi Tumbilotohe (Pasang Lampu) sudah ada sejak nenek moyang kita. Saat itu, listrik belum ada sehingga di penghujung Ramadhan masyarakat Gorontalo memasang lampu di halaman rumah dan sepanjang jalan menuju tempat ibadah secara sukarela.

Ini bertujuan mempermudah warga pergi ke tempat ibadah dan juga mempermudah warga yang akan membagikan zakat fitrah di malam hari. Lampu yang digunakan kala itu terbuat dari damar dan getah pohon agar menyala dalam waktu yang lama. Seiring berjalannya waktu, tradisi Tumbilotohe tetap bertahan hingga saat ini, namun tidak lagi mengunakan damar dan getah pohon, tapi sudah mengunakan minyak tanah bahkan lampu hias dari listrik.

Bahkan kini tradisi Tumbilotohe jadi ikon daerah dimana tombilotohe hanya ada di Gorontalo. Sejak Rusli Habibie terpilih jadi Gubernur, tradisi ini direncanakan akan masuk di kalender pariwisata, dan tradisi tumbilotohe ini akan dimodifikasi dengan tujuan bisa menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.Untuk menarik datangnya wisatawan, sejak 2012 hingga kini Pemprov jadi sponsor pelaksanaan tumbilotohe diberbagai tempat.

Tak tanggung-tanggung, Pemprov memfasilitasi festival tumbilotohe dengan memberikan bantuan dalam bentuk biaya dekorasi titik-titik yang menjadi pusat pelaksanaan festival di tiap Kabupaten/Kota, bahkan gubernur Rusli Habibie menyediakan minyak tanah sebanyak 80 ribu liter yang akan dibagi-bagi secara gratis.

Cara mendapatkan bantuan minyak tanah gratis Rusli Habibie tersebut, harus berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan, dan bisa juga langsung menyampaikan proposal ke pemerintah Provinsi Gorontalo. 80 ribu liter minyak tanah tersebut akan dibagi merata di 6 Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo, sebagai bentuk keseriusan gubernur untuk memeriahkan tradisi tumbilotohe. Tahun 2015 lalu, gubernur juga menyediakan minyak tanah gratis sebanyak 60 ribu liter.

Asisten 1 Pemprov Anis Naki menjelaskan bahwa, tujuan gubernur memberikan bantuan minyak tanah ini agar masyarakat terbantu untuk memeriahkan tradisi tumbilotohe, mengingat harga minyak tanah yang semakin mahal bahkan sulit mendapatkan stoknya. Selain itu kata Asisten 1, agar tradisi tumbilotohe lebih meriah dan lebih dikenal oleh masyarakat dunia.

Pemuda di Masjid Al-Husna, sibuk mempersiapkan berbagai pernakpernik yang akan dipakai di festival tumbilotohe
Pemuda di Masjid Al-Husna, mempersiapkan berbagai pernak-pernik yang akan dipakai di festival tumbilotohe (Foto: Yod/RG)

Sementara itu, Remaja Masjid Al- Husna yang ada di Desa Ayula Timur Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Gorontalo secara gotong royong melakukan pekerjaan dalam mempersiapkan pelaksanaan tumbilotohe. Kata Ketua pantia pelaksana Awal Akbar Lasale kepada Radar Gorontalo Rabu (22/06) mengatakan bahwa kita mengelola kegiatan bernuansa positif dan tidak mengurangi untuk mempertahankan tradisi nenek moyang masyarakat Gorontalo yang turun temurun pada bulan suci Ramadhan yaitu pada malam ke 27 dalam menyambut Malam Laitul Kadar” yaitu tradisi Tumbilotohe” atau yang biasa dikenal malam pasang lampu.

kegiatan ini berlangsung pada 26 Ramadhan sampai 30 Ramadhan serta 7 Syawal (lebaran ketupat) 1437 Hijriah dengan mengambil lokasi di desa Ayula timur Kecamatan Bulango Selatan,” tegas Awal yang didampingi Ketua Pengurus Remaja Masjid Al-Husna, Erman Z Gobel dan Sekretaris Muhlis Habi. (Yod/RG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.