RGOL.ID GORONTALO – Jika sukses menjalankan tugasnya sebagai Pj Gubernur maka karier birokratnya akan sangat bagus, tidak sampai disitu, dia bisa dipersiapkan PDIP untuk menjadi pemimpin masa depan Gorontalo, ini pintu masuk Ismail Pakaya ke arena politik.
Nama Ismail Pakaya mulai muncul di Bengawan Solo, dan dari sini pintu masuk Ismail Pakaya untuk mendapat dukungan dari Deprov agar masuk di 3 besar. Malam itu tanggal 27 Maret atau pertengahan ramadhan, Miftah Hudin datang di rumah Ishak Liputo, kebetulan sejumlah tokoh hadir di sana usai tarawih, ada Ada Adhan Dambe, Nixon Achmad, Amin Mootalu, ada Shindu dan hadir pula Hi. Lala serta Ishak sebagai tuan Rumah.
Selain itu ada juga Awalaludin Pauweni, namun Wakil Ketua Deprov dari PPP itu hanya berkomunikasi lewat HP, karena pada saat itu dia sedang ada tugas di Jakarta.
Tiga malam berturut turut nama Ismail Pakaya ini di Godok sampai menjelang sahur, dan kesimpulan dari pertemuan itu kuncinya ada di Kris Wartabone, sebab kalau Ismail mau menang maka harus didukung oleh PDIP.
Kalau sudah dapat dukungan PDIP, maka meski hanya satu fraksi yang mendukung itu sudah jaminan, dan Alhamdulillah Kris memberikan dukungan besar pada Ismail Pakaya.
Ismail Pakaya lolos ke 3 besar mendapat dukungan dari 3 fraksi. Namanya sempat timbul tenggelam, karena dari 3 nama yang dikirim adalah Hamka Hendra Noer dapat dukungan full 7 fraksi, Firdaus Dewilmar 4 Fraksi dan Ismail 3 Fraksi dan menjadi unggulan PDIP.
Nama yang satu ini ternyata memang sudah tak asing bagi Ishak Liputo dan kawan kawan, karena Ismail pernah lama bertugas di Pemkab Gorontalo.
Munculnya nama Ismail Pakaya, apalagi mendapat dukungan PDIP, mulai menjadi rival berat Hamka Hendra Noer, apalagi selama bertugas di Gorontalo, Hamka tidak berbuat apa apa malah hanya mengundang kamarahan banyak pihak.
Ismail Pakaya mamang sudah sangat menguasai Gorontalo, namun dia perlu hati hati, dan harus sukses karena sebagai Pj. Gubernur dia berada di lingkaran politik.(RAGORO)
