Karnaval Anti Narkoba, Gelorakan Semangat Lawan Narkoba

RGOL.ID, Gorontalo – Carnaval Relawan Anti Narkoba diselenggarakan dalam rangka Pasca Peringatan HANI (Hari Anti Narkotika International) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni merupakan wujud keprihatinan seluruh dunia sebagai upaya memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Untuk itu, dibutuhkan gerakan yang masif serta kepedulian dari segala unsur masyarakat sehingga Indonesia umumnya & Gorontalo khususnya terbebas dari jeratan Narkoba. Demikian disampaikan Kepala BNNP Gorontalo, Brigjen Pol. Drs. Oneng Subroto, S.H., M.H.

Kegiatan rangkaian peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019 ini ditutup dengan Karnaval Relawan Anti Narkoba yang melibatkan 5000 peserta dari unsur pelajar, mahasiswa, instansi pemerintah, dan organisasi masyarakat, Jumat (30/08).

Kegiatan yang mengusung tema “Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Gorontalo Unggul, Maju, dan Sejahtera” ini dimulai dari Halaman Rektorat Universitas Negeri Gorontalo dan berakhir di kantor BNNP Gorontalo.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Gorontalo, Abdul Muchars Daud, S.E., M.A.P, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan besar yang baru pertama kali dilaksanakan oleh BNNP Gorontalo.

“Dalam kegiatan ini kami melibatkan beberapa stakeholder dari pelajar, mahasiswa, instansi masyarakat, dan organisasi masyarakat untuk mengetahui seberapa besarnya kepedulian mereka terhadap pencegahan bahaya narkoba”, ungkap Muchars. “Tanpa membebankan anggaran pada BNNP, mereka dengan sukarela mau terlibat dan melibatkan diri dalam upaya pencegahan bahaya narkoba”, tambahnya.

Selain itu menurut Muchars, kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 ini lahir dari keinginan untuk mencerahkan dan menyampaikan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba.

“Informasi tentang bahaya narkoba yang kita sampaikan kepada masyarakat cukup berhasil dilakukan sehingga masyarakat turut serta untuk menolak dan melawan narkoba”, tambahnya

Kegiatan ini diwarnai dengan aksi-aksi teatrikal yang dilakukan oleh peserta-peserta karnaval di halaman depan Apotek Mulia, Kota Gorontalo. Bahkan aksi yang dilakukan oleh pelajar disalah satu SMP di kota Gorontalo ini sempat membuat pejabat Polda Gorontalo dan Kejati Gorontalo terkecoh.

“Jadi mereka menyampaikan pesan-pesan bahaya narkoba dengan aksi-aksi kreatif sehingga menimbulkan rasa ingin tahu masyarakat tentang bahaya narkoba”, jelas Muchars.

“Bahkan ada tamu-tamu kehormatan spontan ingin menolong peserta yang dikira pingsan, namun ternyata itu hanyalah sebuah aksi teatrikal oleh peserta karnaval”, tambahnya.

Kegiatan yang ditutup oleh penampilan dari BNNP dan BNNK/Kota se-provinsi Gorontalo ini dihadiri oleh Kepala BNNP Gorontalo, Staf Ahli Pemprov Gorontalo, Kakanwil Kemenkumham Provinsi Gorontalo, Kabinda Gorontalo, Wakajati Gorontalo, Wakapolda Gorontalo, Kasrem 133/Nani Wartabone, Kepala BI Perwakilan Gorontalo, Danlanal, serta beberapa pejabat forkopimda dan pejabat daerah. (RGOL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.