Kebahagiaan Sempurna Dibalik Pelantikan Rusli Habibie

Gubernur Rusli Habibie dan putra sulungnya Muhamad Alham Prasogo Habibie, berfoto bersama di Istana Negara, usai pelantikan NKRI, Jumat 12 Mei.

RadarGorontalo.com – Dilantik sebagai Bupati pada 2008 dan Gubernur pada 2012, Rusli Habibie tak merasakan sebuah kebanggaan sebagai seorang ayah. Dalam dua momen pelantikan itu, hanya sebuah kebanggaan politik, tetapi kali ini Rusli sangat bangga karena pelantikannya disaksikan langsung oleh putra sulungnya, Muhamad Alham Prasogo Habibie. “2008 mas Alham gak bisa hadir karena lagi sekolah SMA di Sukabumi, 2012 juga gak bisa hadir karena lagi kuliah di Berlin, Jerman,” kata Rusli, mengungkap rasa kebahagiaanya usai dilantik di Istana Negara, Jumat 12 Mei, kemarin.

Bahkan sebelumnya, ketika mau masuk ke Istana Negera langka Rusli sempat terhenti di depan X-Ray (alat pengaman pintu masuk istana) sambil menoleh ke belakang memangil Alham, yang kebetulan berada diantrian paling belakang keluarga yang mendapat undangan menghadiri pelantikan kemarin. Tak sampai disitu, bahkan Rusli hingga memberi isyarat agar Alham pindah ke barisan paling depan untuk masuk ke dalam Istana.

Dibalik kebanggaan ini, Rusli juga ingin agar anaknya bangga karena ayahnya menjadi pemimpin yang sukses membangun Gorontalo. Makanya untuk priode kedua ini Rusli benar benar akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memacu pembangunan di Gorontalo. Ditanya apakah dia akan mempersiapkan putranya terjun ke politik, buru-buru Rusli mengatakan, anaknya tak boleh mengikuti jejak langkahnya, dia harus menjadi pengusaha tulen. Ini terbukti anak Peranakan Solo – Gorontalo (Prasogo) ini kuliah jurusan manajemen bisnis. Bahkan kini telah dipercayakan mengurusi perusahaan keluarga CMP Grup.

Walaupun Rusli Ketua Golkar dan Gubernur dua periode, dia sama sekali tidak menginjinkan putranya untuk berpolitik, karena dari awal Alham dipersiapkan untuk mengurus perusahaan, tapi perusahaan yang tidak bersentuhan dengan APBD maupun APBN. “Saya gak mau mas Alham jadi politisi, apalagi hanya mengandalkan nama besar ayahnya. Karena belum tentu kesuksesan saya di politik, akan begitu juga mas Alham,” tambah Rusli.

Lebih mulia lagi, Rusli malah berkeinginan Alham menjadi pedagang hasil bumi seperti kopra dan hasil pertanian lainya seperti jagung, beras, kemiri atau pedagang Sembako. “Ini bisnis yang tidak bersentuhan dengan APBD maupun APBN, sehingga tidak terjadi bisnis yang memanipulasi kekuasaan di Gorontalo, yakni jabatan hanya untuk melanggengkan kerabat/keluarga dalam urusan proyek,” tutup Rusli. (rg-50)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.