Kertas berpeluang Tajam, Tingkatkan Perdagangan Chili – Indonesia

“foto : macam -macam kertas indonesia”

RGOL.com – Indonesia terus mengembangkan kerjasama perdagangan dengan sejumlah negara untuk meningkatkan penerimaan ekspor. Salah satu yang disasar untuk kerjasama perdagangan adalah Chili.

Potensi perdagangan Indonesia dan Chili diyakini akan meningkat signifikan pascaimplementasi IC-CEPA. Chili akan menjadi hub masuknya produk-produk Indonesia ke negara sekitarnya.

Salah satu andalan Indonesia untuk masuk kawasan Amerika Selatan lewat Chili adalah kertas. Ekspor kertas Indonesia ke Chili pada Januari―April 2019 naik 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Sehingga sampai akhir 2019 diperkirakan ekspor kertas dari Indonesia ke Chili naik sampai 200 persen,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dalam siaran persnya terkait rangkaian agenda forum bisnis dan kegiatan misi dagang ke Santiago, Chili, Jumat (17/5).

Berdasarkan data Kemendag, nilai perdagangan Indonesia-Chili tercatat sebesar USD 274,1 juta tahun 2018. Dari jumlah ini, Indonesia surplus dari Chili sebesar USD 43,87 juta.

Dalam forum bisnis ini, Mendag didampingi Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda. Turut hadir Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo serta Wakil Kepala Perwakilan RI untuk Chili Amin M. Wicaksono.

Dengan implementasi IC-CEPA, sebaliknya Indonesia juga menjadi hub masuknya produk-produk dari Chili ke ASEAN serta Australia dan Selandia Baru. “Potensi pertumbuhan perdagangan Indonesia-Chili sangat besar. IC-CEPA tidak hanya akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Chili saja, tetapi juga ekspor ke negara-negara lain di kawasan Amerika Latin,” jelas Mendag.

Bersamaan dengan pelaksanaan kesepakatan dagang (business matching), Mendag menerima sejumlah pelaku usaha Chili. Salah satunya adalah Midesa. Midesa merupakan perusahaan asal Chili yang berinvestasi di Sulawesi Selatan mulai tahun ini dengan nilai sebesar USD 3juta―4 juta. Investasi akan dilakukan dengan mendirikan tempat pengolahan rumput laut untuk dijadikan tepung dan kemudian diekspor.

Dalam investasinya ini, Midesa memberdayakan para petani rumput laut lokal mulai dari budi daya rumput laut hingga pengolahan rumput laut menjadi tepung. Kerja sama dilakukan untuk pengolahan barang setengah jadi, bukan hanya barang mentah.

Mendag juga bertemu dengan Manajer Ekspor Colun Company, Sebastian Vargas. Colun adalah perusahaan penghasil produk-produk berbahan dasar susu dari Chili. Dalam pertemuan tersebut, Mendag menyampaikan keinginannya untuk menjajaki peluang sumber alternatif impor susu, selain dari Eropa.

Masuknya Colun ke Indonesia, maka pasar produk-produk sejenis di Indonesia akan lebih kompetitif sehingga dapat meningkatkan kualitas produk dan menurunkan harga produk bagi konsumen.

Usai menyelesaikan rangkaian kegiatan misi dagang di Santiago, Mendag dijadwalkan menghadiri Pertemuan para Menteri yang bertanggung jawab di bidang perdagangan (Ministers Responsible for Trade/MRT) pada Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC MRT) 2019 di Viña del Mar, Chili.(JPG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.