PDIP -PPP - radar gorontalo
Koalisi partai politik yang dibangun PDIP dan PPP untuk Pilkada Gubernur

Kalau Satu Visi Bisa Saja Dukung Rusli

GORONTALO (RadarGorontalo.com) – Acara deklarasi Koalisi PPP – PDIP yang berlangsung di sebuah restoran siang kemarin, terkesan biasa-biasa saja dan tak ada yang luar biasa. Bahkan banyak kader dari kedua partai itu tidak tahu apa yang sedang dimainkan oleh DPP masing – masing.

Sepertinya urusan Pilgub menjadi urusan ditingkat pusat, dan kedua partai ini akan mencari orang tepat untuk dijagokan di pilgub nanti. Keseriusan itu bisa dilihat dari akan diturunkannya Indo Barometer untuk melakukan survey. Artinya pula kalau PPP – PDIP benar – benar akan mencari penantang Rusli Habibie. Muhalim Litty mengatakan, kalau satu visi, bisa saja mereka akan mendukung Rusli Habibie.

Muhalim mengatakan itu menjawab pertanyaan Radar. Bagaimana kalau dalam survey nanti tidak ditemukan orang yang tepat menghadapi Rusli? Suharso – Mochtar tak akan maju di Pilgub. “Saya tidak akan maju,” kata Mochtar sambil tersenyum.

Meski demikian, kedua partai ini sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu yang mengejutkan. Setidaknya AW Talib mulai menggambarkan kalau PDIP – PPP bisa memenangkan Pilgub, maka Pileg nanti bukan tak mungkin kursi DPR RI akan terbagi rata, 1 Golkar, 1 PDIP dan 1 PPP. Lain lagi dengan Rusli Monoarfa. Aleg Deprov ini malah melontarkan pertanyaan. Dia meminta pendapat wartawan soal keputusan DPP PPP dan PDIP menjagokan seseorang di Pilgub. “Dari banyak segi sangat sulit mengalahkan Rusli, dia dan Idris merupakan pasangan yang sangat tangguh, tetapi DPP sepertinya optimis bisa menang,” katanya.

Sementara itu Djafar Ismail yang kemarin dipercayakan membaca deklarasi sempat bergurau. Dia mengatakan, jangan – jangan terakhir yang dijagokan Muhalim adalah Rusli. “Yang menentukan siapa calon Gubernur adalah PPP, jadi bisa saja yang ditunjuk adalah Pak Rusli,” kilah Djafar.

Ditemui usai deklarasi, Djafar menjelaskan, “Jadi masing-masing punya mekanisme dan sampai sekarang berproses dan itu melalui mekanisme survey,” ujar Djafar didampingi Ketua DPC PDIP Kota Gorontalo Ariston Tilameo.

Ketika ditanya alasan PDIP dengan perolehan kursi 6 hanya mengincar sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) sedangkan PPP perolehan kursi 4 menentukan sebagai Calon Gubernur (Cagub)? dengan tegas Djafar menjelaskan bahwa inilah dinamika politik. Perlu dijelaskan lagi bahwa PDIP membuka peluang untuk semua figur, tetapi PDIP hanya memegang teguh harus kader sebagai calon wakil gubernur dan PDIP tidak mau merentalkan. (RG-54)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.