
RadarGorontalo.com – Kegiatan industri di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III Pohuwato terus mengalami perkembangan. Disamping mengolah limbah sabut kelapa menjadi bahan baku coco fiber, Lapas Pohuwato juga mulai mengembangkan industrinya menciptakan barang-barang bernilai tinggi dari bahan baku coco fiber seperti kursi sofa dan lain sebagainya.
“Jadi, pengolahan limbah sabut kelapa ini bisa menghasilkan banyak produk turunan. Yang kita produksi saat ini masih dalam bentuk bahan baku. Sebenarnya, kalau diolah lagi itu masih bisa menjadi barang bernilai tinggi contohnya coco fiber ini kita bisa buat jadi tali tambang. Tali tambang itu punya nilai yang lebih tinggi lagi.
Disamping itu juga, kita sudah membuat beberapa produk diantaranya sofa yang sudah tidak lagi menggunakan busa yang harganya mahal tapi kita pakai sabut kelapa, kemudian springbed itupun juga kita sudah uji coba, kemudian sendal juga dari bahan baku coco fiber, tas-tas itu bisa terbuat dari coco fiber. Ini kita sudah fikirkan untuk dikembangkan kedepan. Hanya saja masih butuh tambahan peralatan dan mesin,” jelas Kalapas Rusdedy saat diwawancarai baru-baru ini.
Ia pun menambahkan, kegiatan industri di Lapas Pohuwato tidak ada alasan untuk tidak berjalan. Sebab, kegiatan ini telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. ” Dukungan pemerintah daerah yang sangat luar biasa, dukungan masyarakat, dukungan dari seluruh pengusaha pun luar biasa terhadap industri yang dikembangkan di Pohuwato. Jadi lapas Pohuwato ini memang tidak ada alasan lagi kegiatan industrinya tidak berjalan,” terangnya. (RG-58)