Limbar – Isimu Jadi Kota Baru

ilustrasi : Anwar
ilustrasi : Anwar

Rumah Sakit Dunda Pertama Digeser

GORONTALO (RADAR) – Kabupaten Gorontalo mulai berbenah. Wajah ibukotanya mulai ditata ulang. Bahkan rencananya pusat ibukota kabupaten yang tadinya berada di Limboto, bakal digeser ke Limboto Barat bahkan kalau bisa di Isimu. Untuk langkah awal, yang pertama direlokasi adalah Rumah Sakit Umum Dunda.

Wacana yang berhembus, RSU Dunda akan direlokasi ke wilayah Yosonegoro. Namun kemudian timbul pro kontra, karena sebelumnya sudah disepakati, RSU Dunda relokasinya ke wilayah Pone. Sebenarnya pemindahan rumah sakit yang merupakan bagian dari rencana besar pemindahan ibukota kabupaten itu, sudah berhembus sejak pemerintahan Bupati David dan disepakati saat pemerintahan Penjabup Nurlan Darise. Alasan pemindahan rumah sakit sendiri, karena lokasi yang sekarang sudah tidak memungkinkan dilakukan pengembangan.

Menanggapi soal adanya pro kontra pemindahan RSU Dunda, Bupati Nelson Pomalingo menegaskan, lokasi pembangunan RSU di Yosonegoro Kecamatan Limboto Barat, belum mutlak, karena lokasinya belum jelas dan masih harus dikaji ulang.  “Kita ingin ada kesamaan pendapat dengan masyarakat dan DPRD, kaitannya dengan pengembangan atau pemindahan. Nah, soal tempatnya kan kita akan lihat. Saya berharap jangan di Kota Limboto, tapi mungkin bergeser ke arah barat (Limboto Barat),” ujarnya.

Mengapa harus ke wilayah barat? karena kata Nelson daerah di wilayah barat masih luas. “Kita ingin ada dinamika pembangunan juga disana, sehingga berdampak kepada Isimu dan sekitarnya,” jelasnya.

Di Kota Limboto saat ini lanjut Nelson sudah ada Rumah Sakit Ainun Habibie dan posisinya dekat dengan lokasi Rumah Sakit Dunda sekarang. Sehingganya kalau akan dipindahkan, maka pelayanan akan terbagi. “Pemindahan Rumah Sakit Dunda juga kaitannya dengan sistem tata ruang kita yang kita ingin ada perkembangan di daerah barat kita, tidak hanya di Limboto, karena di Limboto ini sudah lama.

“Kedepan kota baru kita ada Limboto Barat,  atau bisa saja di Isimu dan sebagainya, itu tergantung dari lokasinya saja,” tandasnya. Sementara terkait hal ini, Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo menegaskan bahwa didalam pemindahan atau pengembangan Rumah Sakit Dunda kedepan, yang harus diperhatikan terlebih dahulu, adalah soal visibility study (studi kelayakan), sehingga mau dipindahkan kemana saja rumah sakit ini, sepanjang itu ada studi kelayakan itu tidak ada persoalan.

Disinggung mengenai adanya keinginan dari DPRD untuk memindahkan Rumah Sakit Dunda ke Desa Pone, Sahmid membantah hal tersebut. Dijelaskannya bahwa itu bukanlah atas nama lembaga. “Kalau di Pone itu hanya pribadi aleg, tapi kalau secara lembaga kita tetap mengacu pada ketentuan-ketentuan yang ada,” tandasnya. (RG-56)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.