Wed. May 8th, 2024
    Penandatanganan MoU antara KPA Provinsi Gorontalo dengan pimpinan YBMG, PPS STIA Bina Taruna Gorontalo, STIKES-BMG dan STIMB Gorontalo
    Penandatanganan MoU antara KPA Provinsi Gorontalo dengan pimpinan YBMG, PPS STIA Bina Taruna Gorontalo, STIKES-BMG dan STIMB Gorontalo
    Penandatanganan MoU antara KPA Provinsi Gorontalo dengan pimpinan YBMG, PPS STIA Bina Taruna Gorontalo, STIKES-BMG dan STIMB Gorontalo

    KPA Provinsi Gorontalo Teken MoU dengan YMBG

    RadarGorontalo.com – Tak hanya memberi kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Mandiri Gorontalo (STIKES-BMG), Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo juga melakukan penandatanganan MoU dengan beberapa institusi pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Mandiri Gorontalo (YBMG). Penandatanganan MoU yang digelar Senin (17/10), dilakukan langsung oleh Ketua YBMG, Direktur PPS STIA Bina Taruna Gorontalo dan Ketua STIMB Gorontalo.

    “Dengan adanya penandatanganan MoU ini, YBMG bersama beberapa institusi pendidikan tinggi yang dinaungi, telah menjadi bagian dari misi KPA, terutama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS,” kata Ketua YBMG, Dr. Ir. Azis Rachman, MM.

    Menurut Dr. Azis, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dalam kerjasama dengan KPA ini, terutama bagi STIKES-BMG. “Kerjasama ini, adalah kerjasama yang saling menguntungkan tentunya. Dari kerjasama ini, KPA meminta ada mahasiswa STIKES-BMG yang magang di KPA, dan membantu KPA dalam melakukan tugas-tugas penyuluhan lapangan. Keterlibatan mahasiswa dalam menjalankan fungsi penyuluhan ini, tentu ada nilai plusnya, dimana mahasiswa kita bisa mengembangkan kompetensinya,” kata Dr. Azis.

    Pada acara pembukaan kuliah umum, Dr. Azis juga menginformasikan kepada pihak KPA, bahwa ada beberapa fasilitas dan instrument laboratorium yang setidaknya bisa dimanfaatkan oleh KPA Provinsi Gorontalo. “STIKES-BMG saat ini mempunyai instrument yang cukup canggih, yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan test atau uji klinis seperti instrument yang dimiliki klinik-klinik saat ini. Dari pada harus mengeluarkan dana lebih hanya untuk uji klinis, ada baiknya KPA memanfaatkan instrument laboratorium yang kita miliki. Ini juga dalam rangka pengembangan laboratorium kita,” kata Dr. Azis.

    Dalam kerjasama dengan KPA ini, ada sejumlah mahasiswa yang akan menjadi duta KPA dalam upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS. “Remaja, termasuk di dalamnya juga ada mahasiswa, merupakan fase produktif yang rentan terhadap terjadinya pergaulan bebas dan seks bebas. Untuk mengantisipasi efek negatif, mahasiswa perlu dilibatkan dan menjadi duta-duta KPA dalam menjalankan misi KPA. Apalagi mahasiswa kita sangat senang dengan kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” kata Dr. Azis.(rg-40)

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.