MEA itu Bukan Tantangan, Tetapi Peluang

SEKDA Saat mengikuti  seminar nasional stategi dan arah perkembangan kebijakan Smart City di Indonesia.
SEKDA Saat mengikuti seminar nasional stategi dan arah perkembangan kebijakan Smart City di Indonesia.

GORONTALO (RADAR) – Terbukanya pasar bebas, atau dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tidak dipungkiri menjadi ketakutan tersendiri bagi beberapa pengusaha. Sebab kini dengan berlakukan MEA, maka persaingan tak hanya berlangsung antara daerah dalam satu provinsi, atau persaingan antar daerah dalam satu negara. Tetapi sudah lebih besar lagi, yakni persaingan antar negara dalam ruang Asia Tenggara (ASEA). Namun Sekda Darwis Salim menegaskan MEA bukan menjadi tantangan, tetapi justru menjadi peluang masyarakat Kota Gorontalo untuk membangun daerah.

Hal ini diungkapkan Sekda Darwis Salim usai menghadiri seminar nasional stategi dan arah perkembangan kebijakan Smart City di Indonesia, menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi Asean, yang dihadiri seluruh anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), di Jakarta pekan kemarin.

Sekda menjelaskan dalam rapat APEKSI yang dihadiri Walikota-walikota se Indonesia, dibahas berbagai hal penting. Ada tiga poin penting yang dibahas, yakni launching Institute Otonomi Daerah (I-Otda), Pengembangan Smart City dan menghadapi MEA. Launching I-Otoda itu jelas Darwis dalam kaitan degan berdirinya sebuah lembaga, terkait dengan bagaimana lembaga ini bisa mengotrol penyelenggaran otonomi daerah, mulai dari awal sampai berkembangnya sampai saat ini.

“Kelak I-Otda ini akan menjadi mitra pemerintah daerah, untuk memberikan masukan-masukan, seharusnya bagaimana pemerintahan sentralistrik ke desentralistik, bagaimana kegiatan pusat kemudian kegiatan yang didaerahkan, ” jelas Darwis Salim.

Selain itu, juga dibahas tentang masyakat Smart City, seperti yang ditegaskan Wakil Presiden Jusuf Kalla Smart City tidak dibahas pada teknologi semata, sebab tekologi adalah keharusan, kewajiban daerah untuk segera menyelesaikan pengakat dengan sistem IT, dengan sistem IT tersebut semua akan bisa lebih cepat, lebih efektif, dan lebih evisien, sehingga dengan waktu yang tidak lama, dalam pelayanan bisa selesai. Begitu juga dengan pelaksanaan MEA, tidak harus menjadi satu momok menakutkan, tetapi bagaimana masyarakat memandang MEA menjadi satu peluang untuk berkembang.

“Wapres secara tegas mengatakan, tema yang dibangun MEA tantangan bagi Indonesia itu diubah, MEA tidak perlu ditakuti. Kalau tantangan itu semacam sudah membentang sesuatu yang menakutkan,” terang Sekda Darwis Salim
Padahal tambah Darwis Salim MEA adalah kesepakatan bersama masing-masing negara untuk membuka diri, terhadap orang bisa masuk negara lain, orang bisa berusaha di negara lain, dan sebaliknya orang bisa berinvestasi dengan negara lain. Tentunya dengan aturan-aturan yang tidak ketat menurut masing-masing, tetapi justru memberikan kemudahank-kemudahan. Sehingga terkait dengan SMART city itu, kota yang smart, kepala daerah dituntut untuk bisa membangun infrastruktur penunjang.

Keberhasilan membangun infrastruktur bukan pada seberapa banyak, tetapi sejauh mana IT itu memberikan manfaat pada masyarakat, terkait perkembangan masyarakat. Sehingga IT bukan pada seberapa besar yang sudah dibangun tetapi seberapa besar manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.

“MEA, silahkan, jangan MEA duniapun bisa dibuka dengan sistem yang terbangun dalam masyarakat, kita tidak perlu khawatir, karena itu adalah peluang. Kalau kemarin kita hanya memasarkan di Indonesia, dengan dibukanya MEA kita bisa buka pasar di ASEAN,” terang Darwis Salim.

“Sehingga Smart City adalah kebutuhan, dan MEA adalah peluang, bangsa ini dibangun bagaimana kita membuat dan menyamakan pandangan kita, tentunya menyesuaikan dengan aturan yang berlaku dengan kebijakan yang berlaku,” tambahnya lagi.

Karena itulah Otonomi Daerah menjadi  pelung daerah, untuk membangun daerahnya, membangun Indonesia melalui daerahnya. “Tidak perlu kita resah, bagaimana kita bangun sistemnya, dan kebersamaan kita membangun bangsa ini,” tutup Darwis Salim . (rg-63)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.