RGOL.ID GORONTALO – Kemiskinan yang tak henti hentinya diteriakkan Rahmat Gobel sejak beberapa tahun ini ternyata bukan sekadar propaganda politik untuk menghajar siapa siapa , tetapi itu ungkapan kesedihan, mengapa Gorontalo tejebak dalam zona miskin.
Sepertinya Rahmat tidak terima kalau tanah leluhurnya ini punya stempel sebagai daerah miskin bahkan masuk 5 besar termiskin.
Ironis memang, Gorontalo yang terjenal kaya dengan orang orang besar, seperti BJ. Habibie, JA Kalitili, HB Jasin, Ada Yus Badudu, ada Sandiaga Uno, ada Suharso Monoarfa, ada Rahmat Gobel.ada Zainudin Amali dan banyak lagi orang Gorontalo yang hebat hebat.
Lalu Gorontalo mau diapain agar segera keluar dari 5 besar daerah termiskin di Indonesia,
Satu langkah sudah ditemukan kata Marten Taha, Gorontalo harus benar bebar fokus pada pertanian, mulai dari perkebunan sampai perikanan, harus benar kuat.
Petani tidak boleh sampai kehilangan musim tanam, artinya yang namanya bibit dan pupuk tidak boleh tidak ada, petani juga harus bisa lepas dari ketergantungan pada pengumpul.
Kata Marten lagi, pemerintah harus benar benar membela kepentingan nelayan, peternak dan petani.
Menurut Marten, jika IKN selesai, maka Gorontalo sangat diuntungkan, itulah sebabnya RG, ngotot membangun pelabuhan Anggrek, karena nantinya Gorontalo bisa kirim produk pertanian ke IKN, mulai sayur mayur, buah buahan sampai sapi dan kambing.
Untuk itu kata Marten lagi, pertanian Gorontalo harus benar benar kuat, karena salah satu pasar potensial adalah IKN, dan ingat, Gorontalo sangat dekat dengan Kalimantan jika lewat pelabuhan Anggrek.
Harus diakui, sebagai Walikota, Marten mampu menekan angka kemiskinan, hingga dibawah 5 persen, tak ada kemiskinan ekstrim, juga mendapat penghargaan pemerintah pusat karena mampu mengendalikan inflasi.
Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo juga berada diatas 70 persen, memang pada Covid kemarin agak turun, namun terakhir ini mulai merangkak naik, dan 2024, Walikota optimis pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo akan kembali normal.
Memang kata Marten lagi, pola membangun perekonomian Kota Gorontalo dengan Provinsi Gorontalo sangatlah berbeda, nah untuk mengeluarkan Gorontalo dari zona miskin maka Pemerintah harus total membangun pertanian, harus sepenuh hati dan kontinue. (RAGORO)