Menuju Gorontalo Emas, Nahkodanya Harus Berpengalaman Ditahun Perak

GORONTALO (RGOL) – Sore nanti pra Silatnas akan di gelar, ada 90 orang undangan, Ketua Presnas, Azan Piola meminta semua undangan untuk mengenakan masker.

“kita harus mematuhi protokol kesehatan dan menjalankannya dengan ketat,” katanya. Sementara pada acara puncaknya nanti, Azan berharap Silatnas III akan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat besar untuk kemajuan Gorontalo.

Pada Silatnas nanti, ada 100 tokoh Gorontalo yang akan menyampaikan pikirannya, bagaimana Gorontalo 20 tahun mendatang, dan yang paling penting dalam acara ini adalah bertemunya para tokoh dalam suasana keakraban. Ini ajang silaturahmi, sekaligus sumbang saran. “Dari acara ini kita ingin mempererat jalinan persaudaraan,” katanya.

Untuk itu kata Azan, silatnas ini hanya untuk kepentingan Gorontalo. Sebab jika kita bersatu, maka akan mudah menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi Gorontalo.

“kita tidak akan membahas soal mengapa, tetapi membahas soal bagaimana, untuk itu kita perlu kesepakatan bagaimana caranya Gorontalo mencapai masa keemasan,” katanya.

Silatnas III harus bisa melahirkan pikiran besar agar bisa mewujudkan Gorontalo emas, ini pesan Roem Kono pada Nelson dan Azan Piola yang menemuinya baru-baru ini di Jakarta.

“saya berharap Presnas bisa melahirkan konsep-konsep pembangunan yang bisa membawa Gorontalo pada era keemasan, Presnas harus mencari pemimpin yang tepat,” itu yang disampaikannya kepada Pembina dan Ketua Presnas.

“pilih pemimpin yang punya kapasitas, kapabilitas, bukan sekedar isi tasnya,” kata Wenny Liputo pada acara Pra Silatnas yang berlangsung kemarin malam di rumah pribadi Nelson Pomalingo.

Acara ini mendapat perhatian besar dari para tokoh Gorontalo, acara itu berlangsung penuh keakraban dan satu warna, para tokoh yang datang dari Pohuwato, Boalemo, Gorut, Kabgor, Bonebol, semuanya satu kata, satu hati untuk Gorontalo Emas.

“untuk mencapai Gorontalo Emas, maka nahkodanya harus orang-orang yang sudah punya pengalaman mengantar Gorontalo di era perak,” kilah Rusli Habibie.

Ditambahkannya, orang-orang telah membuat rep pasti tau jalan menuju Gorontalo Emas, Seperti kata Nelson, Silatnas pertama telah menghasilkan Provinsi Gorontalo, dan ini diibaratkan Perunggu, Silatnas II menghasilkan Perak yaitu Gorontalo sekarang ini.

Nah, untuk Silatnas III ini kita akan merancang bagaimana menuju Gorontalo Emas pada 20 tahun ke dua. “20 tahun pertama sudah kita lewati, lalu bagaimana 20 berikutnya,” katanya.

Menurut Nelson lagi, pada 2044 nanti, angka kemiskinan Gorontalo sudah harus di bawah 5 persen, Bandara Gorontalo sudah harus dua, demikian dengan pelabuhan laut sudah harus tumbuh di semua daerah, Gorontalo sudah harus punya Masjid Raya, Waduk Dumbaya Bulan, Danau Limboto, Waduk Bulango Ulu.

Silatnas III harus melahirkan Grand Strategis, baik itu untuk program jangka pendek maupun jangka panjang. Dari Pra silatnas itu, ada 7 keputusan yang akan dibawa ke Forum Silatnas, antara lain membentuk sebuah wadah yang khusus mengawal semua rekomendasi Silatnas yang harus dijalankan oleh para pemimpin, baik sekarang maupun pemimpin 2024 mendatang. (awal-46)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.