
Cegah Konflik, 150 Polisi Diturunkan
GORONTALO (RadarGorontalo.com) – Lapas kelas II Gorontalo harus berbenah. Rabu malam (18/5), sekitar pukul 23.30 Wita, salah seorang narapidana Asrul Hasan alias Acul, dipanah meggunakan panah wayer oleh sesama napi. Dua anak panah bersarang di perut dan paha korban. 150 personil polisi pun diturunkan, untuk menjaga jangan sampai terjadi tawuran.
Kronologisnya, sekitar pukul 23.00 Wita, korban Acul keluar dari ruang tahanan, menuju ruang pengambilan makanan untuk mengambil makanan titipan dari keluarganya. Saat akan kembali, tepat di salah satu ruang tahanan napi lain, tiba-tiba dua anak panah ditembakkan dan mengenai paha dan perut korban. Acul pun langsung tersungkur. Oleh petugas lapas, korban Acul langsung dilarikan ke RSUD Aloei Saboe. Kasus inipun sedang dalam penanganan Polres Gorontalo Kota. Dua orang napi yang diduga menjadi pelaku dan otak aksi itu, langsung diamankan.
Kapolres Gorontalo AKBP Rony Yulianto SIK mengatakan, aksi panah ini diduga dipicu oleh dendam, antara pelaku dan korban. “Korban mempunyai permasalahan dengan Napi atas nama Edi. dari hasil olah TKP, permasalahan antara korban dengan Napi Edi, itu sudah sejak lama hingga berlanjut sampai sekarang,”terang Kapolres.
Sementara itu Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP S Bagus Santoso SIK, juga mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan penahana terhadap Napi Edi di sel tahanan Mapolda Gorontalo, untuk diproses hukum lebih lanjut. “Ini merupakan permintaan dari pihak Kanwil Kemenkum dan HAM Gorontalo, untuk menitipkan Napi Edi di Mapolda Gorontalo. Karena napi Edi ini tidak bisa di titipkan di sel tahanan Mapolres Gorontalo Kota, karena sebelumnya pernah melakukan hal yang sama di sel Mapolres. Dalam rangka mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Gorontalo Kota telah melakukan pengamanan di Lapas Kota Gorontalo, dengan menurunkan 150 personel Sabhara, intelkam, reskrim dan personel Polsek,”tukasnya. (RG-62)