Kalapas Pohuwato, Rusdedy Amd.IP,SH, M.Si menyampaikan sambutan pada kegiatan soft launching industri coco fiber, Sabtu (30/7). (f.yadin)
RadarGorontalo.com– Penghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III Pohuwato diajari oleh pihak lapas bagaimana mengubah limbah sabut kelapa menjadi peluang bisnis. Sabtu (30/7) akhir pekan kemarin, adalah soft launching industri coco fiber (sabut kelapa) yang dilaksanakan di Lapas Pohuwato.
Pihak lapas melihat peluang yang begitu besar untuk mengembangkan pengolahan limbah sabut kelapa di Kabupaten Pohuwato. Betapa tidak, bahan baku coco fiber ini dengan mudah bisa didapatkan dengan jumlah yang begitu besar. Daripada harus terbuang atau dibakar oleh petani kelapa, pihak lapas langsung menangkap peluang tersebut. “Coco fiber ini merupakan komoditi yang pasarnya selalu terbuka dan begitu diminati oleh dunia. Melihat potensi coco fiber yang ada di Pohuwato, apalagi ketersediaan bahan bakunya, tentu menjadi peluang yang sangat besar bagi kami di Lapas Pohuwato dalam rangka pembinaan bagi narapidana,” kata Kalapas Pohuwato, Rusdedy Amd.IP,SH, M.Si dalam sambutannya.
Mengawali kegiatan industri ini, dalam waktu dekat pihak lapas akan menandatangani kontrak kerja dengan pihak negara asing sebanyak 10 kilogram coco fiber atau dengan nilai mencapai 1,5 miliar rupiah. “Besar harapan kami kepada pemerintah daerah, masyarakat dan pengusaha dapat memberikan dukungan sehingga kegiatan lapas industri yang kita sudah soft launching dan insya Allah mulai berproduksi bisa berjalan dengan baik. Insya Allah di bulan Agustus ini kita sudah rencanakan penandatanganan kontrak kerja sebanyak 10 ribu kilogram coco fiber dengan nilai sampai 1,5 miliar rupiah,” ujar Kalapas.
Kegiatan soft launching tersebut turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Kepala Divisi Permasyarakatan, Lilik Sujandi S.Ip M,Si, pemerintah daerah, masyarakat, pengusaha serta Komisaris Lapas Industri, Ambo Tang Daeng Matteru. (RG-58/adv)
