RadarGorontalo.com – Pertemuan informal para elite politik dari PDIP dan PPP, disalah satu warung kopi di Kota Gorontalo, Selasa (12/7) malam, lebih memberi sinyal, pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pemilukada Gubernur (Pilgub) Gorontalo Februari mendatang, akan tersaji minimal 3 paslon. Pembagiannya diprediksi, Hanna Hasanah dan Tonny Junus, dari koalisi PPP dan PDIP. Zainudin Hasan dan Adhan Dambea, yang digusung Partai Hanura dan PKS. Serta Rusli Habibie dan Idris Rahim dari Partai Golkar.
Hal menarik yang akan ditunggu banyak pihak, adalah terkait penetapan koalisi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Dimana, parpol pemilik 7 kursi di Deprov Gorontalo ini, hingga saat ini, belum diketahui arah dukungannya. Sementara, dua elit tokohnya yang bernaung di parpol berlambang matahari ini, masing-masing Zainudin Hasan dan Idris Rahim, sejauh ini, belum menampakan diri untuk bisa dipersatukan dalam satu paslon di Pilgub.
Dari informasi terbaru yang dihimpun RADAR, di sejumlah kader PAN, dijadwalkan sikap DPP PAN untuk mengakomodir paslon-nya di Pilgub nanti, baru akan diketahui pada Senin (18/7). “Pada tanggal 18 Juli, di hari Senin itu, kami mendapat kabar, sejumlah pengurus PAN dijadwalkan bertolak ke DPP PAN Jakarta, untuk menindaklanjuti siapa pasangan calon yang akan direkomendasi oleh PAN.” ujar salah satu fungsionaris DPW PAN Provinsi Gorontalo, semalam. “Jadi, hingga saat ini, PAN belum menyatakan sikap, untuk menggusung paslon manapun di Pilgub Gorontalo nanti. Karena DPP yang akan menentukan,” imbuhnya lagi.
Dengan mulai dipetakannya arah koalisi parpol ini, maka keberadaan parpol di DPRD provinsi (Deprov) Gorontalo, dipastikan telah terbagi. Dan tinggal menyisahkan 1 kursi PKB dan 1 kursi Partai Gerindra. Karena, Partai Demokrat (PD) pemilik 4 kursi di Deprov, tinggal selangkah lagi, menanti keputusan dari DPP PD, untuk memperkuat barisan koalisi PPP dan PDIP. (rg-28)
