Pasar Limboto Basah Air Mata. Prof Fory Akan Mengajar di Market School

Image
Fory Naway. Foto: Instagram Fory Naway

RGOL.ID LIMBOTO – Ini bukan sekedar ide gila, tetapi juga sebuah gagasan yang sangat menantang, namun karena itu sebuah ibadah maka PKK dan Dharma Wanita bertekad melakukan apa saja untuk mensukseskan program tersebut.

Tekad inilah yang membuat pasar Kayubulan basah air mata.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo tak bisa membendung air matanya, dia terisak – isak ketika memberikan sambutan pada Launching Market School Insan Madani.

Tidak hanya keren namanya tetapi tenaga pengajar di sekolah ini semuanya bergelar MPD.

Tentu para pembaca akan bertanya tanya seperti apa bentuk dari sekolah tersebut dan di mana lokasinya.

Inilah mungkin bentuk dari Merdeka Belajar. Betapa tidak, Market School itu ada di tengah pasar, dan murid muridnya adalah anak pasar yang semuanya putus sekolah.

Meski begitu sekolah ini tetap keren, baik itu dari segi ide, semangat dan niat. Nama sekolah itu sendiri tentu sangat berarti bagi anak anak tersebut, karena dalam Ijazah mereka nanti nama sekolah mereka sangat keren.

“Anak anak ini harus punya masa depan, mereka harus punya pendidikan dan mereka harus punya dasar agama yang kuat. Sehingga mereka akan jadi pribadi pribadi yang tergar dan berahlaq, memang tak mudah, tetapi kita harus sabar dan tulus mendidik anak anak ini, ” kata Prof. DR. Fory Naway dengan terisak isak.

kontan para hadirin terutama ibu ibu para siswa ikut berkaca kaca, sembari mengamini setiap harapan yang diucapkan Ibu Fory.

” Hanya ini yang bisa saya wariskan kepada ibu ibu PKK dan Ketua yang baru nanti, saya tinggal setahun, tetapi warisan yang sangat berharga karena ini akan jadi amal yang besar bagi kita semua.” katanya.

Anak anak ini akan sekolah sambil bekerja, mereka tidak akan jauh dari lingkungan pasar.

Dalam aturan, sebenarnya orang tua tidak boleh mempekerjakan anak anak ini, karena mereka harus bersekolah, tetapi pemerintah tidak punya alasan untuk menindaki, nah sekolah ini bisa jadi solusi, mereka bisa membantu orang tua tetapi juga tetap sekolah.

” Mereka tidak perlu pakai sepatu, tidak perlu pakai seragam dan tidak akan terikat dengan aturan aturan sekolah, mereka akan belajar dengan enjoy dan gembira.” Kata Fory.

Sepanjang Ketua Tim Penggerak PKK memberikan sambutan, nampak Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo terus memandangi ibu Fory dengan penuh kekaguman. Nelson nampak begitu terkesima.

Acara yang berlsngsung di pasar Kayubulan itu dengan gelak tawa dan keharuan. Ketua kelas yang dipanggil Ale memang mengundang gelak tawa, betapa tidak, ketika dia memimpin teman teman temannya untuk merapikan posisi berdiri, semua perintah dia akhiri dengan kata gerap.

” Berdiri….! Garap, istirahat…! Garab, Lancang Kanan…! Garap..! Duduk…! Garap..!” teriak anak campuran Gorontalo Papua. Lucunya lagi, aba aba itu tidak diikuti dengan benar oleh murid lsinnya.

Sementara itu, anak anak ini tida ada yang angkat tangan ketika ditanyakan apa cita cita mereka, kecuali satu orang yang angkat tangan ketik ibu Fory tanya siapa yang ingin jadi dekter.

Zulfikar Molangga bampak sangat bersemangat untuk sekolah lagi , dia ingin memegang ijazah SMA. Ibunya yang juga hadir pada launching sangat terharu melihat semangat putranya untuk sekolah lagi.

” Dia sebenarnya ingin sekolah agar dapat Ijazah SMA, tetapi dia juga harus mancari di pasar, terima kasih karena Ibu Fory so beking ini sekolah. ” kata Sutrisni Mantali

Sementara Bupati Gorontalo mengatakan Market Scool atau Sekolah Pasar ini adalah sejarah baru, di Kabgor. Ingat, pendidikan adalah menyangkat martabat manusia. Program in selamat harus ada diseluruh kecamatan. Tidak perlu gedung sekolah , karena belajar tidak harus di sekolah.

Bagikan berita

Tinggalkan Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

mUNGKIN ANDA LEWATKAN