Peduli Anak Yatim, HMI Komisariat IAIN Berbagi Kebahagiaan

SUASANA foto bersama HMI Komisariat IAIN Sultan Amai Gorontalo dengan anak Panti Asuhan Thoriqul Hisyam.

 

 

RadarGorontalo.Com– Di bulan suci ramadhan ini, tak banyak yang berfikir untuk berbuka puasa atau pun sahur bersama dengan anak-anak yang berada di Panti Asuhan. Padahal, dibulan yang penuh berkah ini, limpahan rahmat akan dikucurkan bagi orang-orang yang juga memperhatikan anak yatim piatu.

Saat menuju Panti Asuhan Thoriqul Hisyam, yang berada di Kelurahan Tanggida’a, di sore menjelang buka puasa, terdengar suara pengajian yang menggema di seluruh pengeras suara setiap mesjid. Sesampainya di lokasi buka puasa bersama,disaat itu juga pancaran kebahagiaan anak-anak terlihat dengan penuh harap saat menyambut kedatangan HMI Komisariat IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Pengajian dan doa telah berlalu, hingga akhirnya sajian buka puasa telah dihidangkan dihadapan puluhan anak-anak panti asuhan itu. Meskipun berbuka puasa yang ditemani secangkir teh dan dua buah kue, tidak menghilangkan senyuman mereka.
Saat itu suasana terasa hangat ketika HMI bercengkrama dengan puluhan anak yatim itu.

Dan pengurus panti pun, ikut membicarakan persoalan yang dihadapi mereka. Seperti keberadaan Panti Asuhan Thoriqul Hisyam, yang belum terdaftar di Dinas Sosial. Alasannya, karena mereka tidak mampu membayar akta notaris, yang biayanya mencapai 6 juta rupiah. “Karena mendaftar di Dinas Sosial itu, salah satu persyaratan harus memiliki akta notaris,” ujarnya.

Disela-sela curhatan itu, kemudian acara buka puasa dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada panti asuhan. Salah satu ketua komisariat yang diwakili Ketua Komisariat Al-Farabi Noval Lahmudin, menjelaskan kegiatan dengan mengambil tema “Reaktualisasi Nilai-nilai, menyongsong hari kemenangan” diharapkan menjadi salah satu rangsangan bagi umat muslim untuk saling berbagai kebahagian dengan anak yatim piatu.

Apalagi kata Noval, mendekati perayaan hari raya Idul Fitri ini, orang fakir dan miskin termasuk anak yatim dan piatu menunggu hak mereka untuk dibagikan. “Meskipun sedikit yang kita berikan, minimal mengurangi beban mereka. Dan intinya kita berbagi kebahagian bersama mereka, karena senyum mereka merupakan pahala buat kita,” urainya. (Hel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.