Pentadio Resort Kotor

Kondisi sekitar kolam pemandian Pentadio Resort
Kondisi sekitar kolam pemandian Pentadio Resort

RadarGorontalo.com – Cuci kaki menggunakan sandal, hal biasa terlihat di kolam pemandian Pentadio Resort (Pensor). Padahal itu jelas mengotori air panas yang selama ini menarik wisatawan untuk mandi. Penyebabnya, selain para pengunjung cuek dengan hal seperti itu, sama sekali tidak ada larangan dari para petugas penjaga kolam pemandian tersebut.

Pantauan Radar Gorontalo minggu (24/07) sore, ternyata banyak pula penyebab kenapa kolam yang notabene dibangun dengan APBD tersebut terlihat hijau, kotor dan keruh. Tak hanya masuk ke dalam kolam menggunakan sandal, kebiasaan buruk dari para pengunjung membuang sampa semberangan, makan di lokasi kolam dan menggunakan fasilitas tanpa ada rasa tanggungjawab, juga jadi penyebab semrautnya lokasi favorit di Kabupaten Gorontalo tersebut.

Padahal, akhir-akhir ini jumlah kunjungan ke Pensor mulai meningkat, seiring dengan naiknya jumlah kunjungan ke wisata Hiu Paus sejak Maret 2016. “Jika hari libur (Sabtu-Minggu), 300 sampai 500 pengunjung,” ungkap salah seorang penjaga Pensor, ketika berbincang-bincang dengan Radar Gorontalo.

Harga tiket masuk, dewasa dan anak-anak sama, Rp 5.000/orang. Tidak termasuk biaya parkir atau kenderaan masuk, mobil Rp 5.000/unit dan sepeda motor Rp 3.000/unit. Namun dengan kondisi yang kotor, airnya hijau dan keruh, tak sedikit pengunjung yang mengurungkan niatnya untuk madi. “Iss depe air so ba warna bagini sup, so baminyak lagi. Ngoni jo yang mandi,” keluh salah seorang pengunjung yang batal mandi di kolam pensor minggu (24/07).

Mereka pun menyarankan, jika mau kolam renang dan kolam pemandian anak-anak bersih dan airnya tetap jernih, maka yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan di lokasi kolam tersebut. Terutama disosialisasikan kepada para pengunjung, untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak dibolehkan menggunakan alas kali atau sandal dan sepatu di areal kolam.

Harus dibuatkan tempat khusus untuk penitipan barang, penitipan sandal dan sepatu serta makanan sehingga para pengunjung tidak membawa makanan ke pinggir kolam. Saran berikut, para petugas kebersihan harus diberikan pelatihan khusus, atau direkrut karyawan/petugas yang memang berpengalaman dalam mengelola tempat wisata. (rg-50)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.