Penutupan Lokakarya KMB-KM

Semua ini harus dituangkan dalam tujuan dalam mata kuliah. Kalau tujuannya hanya mengidentifikasi, menjelaskan, membedakan, mengartikan

Maka kita hanya merancang masa depan anak-anak itu sebagai ahli menghafal. Maka dalam kesempatan ini, kita perlu samakan dan perkuat persepsi dalam lokakarya ini,” tambahnya menjelaskan.

Ketiga, media pembelajaran. Saat ini, media pembelajaran telah dibagi menjadi 2 metode, yakni dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring).

Bagaimana cara mendesain ini. “Kalau kita melihat struktur kurikulum menurut kebijakan pemerintah, untuk SD dan SMP, turunannya 70 persen karakter dan 30 persen pengetahuan.

SMA 50 persen karakter dan 50 persen pengetahuan. Sementara perguruan tinggi, bisa sama dengan SMA, atau dirancang 60 persen karakter dan 40 persen pengetahuan,” tukas Prof. Kadim.

Mahasiswa, menurut rektor dirancang untuk menjadi ilmuan atau sarjana pengembang ilmu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan. Olehnya di dalam struktur kurikulum, ada mata kuliah pemberian teori dan praktikum. Dalam praktikum itulah dituangkan keterampilan atau skill dan aspek spiritualitasnya.

Keempat, komitmen tentang mutu pembelajaran. Dalam suatu keadaan, jika ada dosen yang mengajar tidak punya kompetensi, maka dipastikan mahasiswanya akan menjadi demikian.

Sebaliknya, jika dosen yang mengajar punya kompeten atau profesional, maka mahasiswanya juga akan tertantang untuk itu. “Sekarang ini ada kecenderungan, dosen yang banyak memberi tugas itu tidak disenangi oleh mahasiswa.

Yang disenangi justru sebaliknya. Apakah kita mengharapkan kesenangan mahasiswanya atau kualitasnya ?,” tandas rektor. Perlunya melaksanakan lokakarya bersama seperti ini, kata rektor, selain untuk membangun mutu, juga untuk

menyadarkan, bahwa kampus itu bisa maju, kalau didalamnya ada kebersamaan yang kuat, ada budaya organisasi yang baik, ada budaya kerja dan disiplin yang baik untuk dijual kepada masyarakat.

“Mari kita mengevaluasi diri, kenapa prodi saya kurang diminati, apakah prodinya yang bermasalah, atau kita bermasalah dari segi mutu, atau dari pelayanan. Refleksi atau introspeksi itu penting untuk kita semua,” pungkasnya. (rg-63)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.