Listrik Surplus, Tak Ada Daftar Tunggu

GORONTALO (RadarGorontalo.com) – Krisis listrik kemarin, yang paling merasakan adalah sektor usaha. Bahkan tak sedikit investor yang kabur, karena ketidak pastian listrik di Gorontalo. Tapi sekarang, tidak lagi. Surplus listrik yang mencapai 45 mega watt, tak cuma membuat ekonomi kembali bergairah, tapi warga yang ingin mendapatkan sambungan listrik tak perlu masuk daftar tunggu.

Dan surplus listrik itu bisa bertambah, bila dua pembangkit masing-masing PLTU Anggrek dengan kekuatan 2×25 Mega watt tuntas di akhir 2017 mendatang, serta PLTG Tomilito dengan kekuatan 2 x 50 mega watt yang saat ini tengah dikerjakan.

Kata Manager PLN Cabang Gorontalo Putu Eka Astawa, saat ini kemampuan daya listrik sistem Sulawesi Utara – Gorontalo (Sulutgo) ada 380 mega watt. Sedangkan beban puncak hanya mencapai 330 mega watt saja. Dengan surplus sebesar itu, saat ini PLN Cabang Gorontalo menargetkan 30.000 sambungan baru bagi masyarakat Gorontalo. “Jadi tidak ada istilah daftar tunggu. Yang kita layani hingga saat ini ada sekitar 5000 sambungan baru yang sedang tahap proses penyambungan,” tegasnya.

Senada dengan itu, Humas PLN Syaiful Djalil menambahkan, kendati membuka keran sepenuhnya untuk sambungan baru, tapi PLN Area Gorontalo masih memprioritaskan program listrik murah yang jumlahnya mencapai 6.400 sambungan baru. “Juni ini program Lismur tersebut akan selesai, kami berharap warga yang telah mendaftar bersabar. Karena setelah program Lismur ini selesai, maka warga yang telah mendaftar segera kami layani,”terang Humas PLN Syaiful Djalil.

Kemudian ia tambahkan lagi, kenapa program ini diprioritaskan, karena jauh sebelumnya warga yang termasuk dalam program lismur ini, telah terdaftar. Sehinga stok meteran listrik yang dimiliki PLN, masih dialokasikan pada program lismur tadi. Dan semua warga yang ada di enam wilayah se Provinsi Gorontalo, telah terdaftar. “Dari masing-masing wilayah, mendaftarkan warga mereka rata-rata mencapai 1000 hingg 1.300 pelanggan. Dan ini dilakukan agar program pemerinta tersebut cepat selasai, dan rasio elektrifikasi bertambah, karena sekemnya rumah tangga,”terangnya.

Sementara itu, perjuangan mengatasi krisis listrik di Gorontalo, harus diakui tak lepas dari peran Gubernur Rusli Habibie. Memang, itu bukan urusan pemprov, tapi Rusli mau membadani itu. Disela-sela perjuangannya, Rusli terus menuai kritik hingga hujatan. Namun sekarang hujatan itu tidak ada lagi, pasca diresmikannya PLTG Paguat oleh Presiden Jokowidodo pekan kemarin. Direktur PLN Sofyan Basyir saja, memberikan pengakuan terhadap Gubernur atas perjuangannya untuk listrik Gorontalo. (rg-54/rg-62)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.