RadarGorontalo.com – Selasa (30/05) Gubernur Rusli Habibie teken himbauan Pemerintah Provinsi Gorontalo kepada seluruh ASN untuk tidak menggunakan tabung LPG bersubsidi 3 kilogram. Kalau PNS berpangkat golongan I, mungkin bisa-bisa saja karena gaji mereka pas-pasan, namun bagi PNS yang sudah golongan III atau pejabat eselon IV, III dan II, malu dirilah ngantri tabung melon.
Kepala Dinas Penanaman Modal, ESDM dan Transmigrasi Sukri Botutihe mengatakan, memang tidak ada aturan yang tegas melarang PNS menggunakan LPG bersubsidi. Namun untuk mengantisifasi kelangkaan LPG bersubsidi, maka pemerintah menghimbau PNS untuk tidak menggunakan LPG 3 kilogram karena pada intinya subsidi tersebut diperuntukan bagi masyarakat yang benar-benar kurang mampu. “Memang tak ada turan dari pertamina, namun sadar dirilah bagi yang mampu agar menggunakan LPG non subsidi,” kata Sukri Botutihe. “Insya Allah, besok (30/05) pak gubernur akan menandatangani himbauan kepada PNS,” lanjutnya menambahkan.
Selain itu, Sukri juga menjelaskan pada bulan Ramadhan ini PT Pertamina akan melaunching tabung LPG non subsidi 5,5 kilogram, dengan harga pertama sebesar Rp 330 ribu, untuk harga isi ulang Rp sebesar 80 ribu. “Ini solusi bagi PNS dan harganya terjangkau,” beber Sukri.
Sementara itu, ditempat terpisah Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta seluruh agen, penyalur dan pengecer untuk tidak menaikkan harga bahan pangan dan energi termasuk LPG melebihi HET yang telah ditetapkan. Rusli mengakatan bahwa saat ini pemerintah bersama Polda Gorontalo telah bekerjasama untuk melakukan pengawasan sekaligus menindak agen dan pengecer yang menaikkan harga sepihak atau melakukan penimbunan.
“Kami sudah membentuk satgas, yang terdiri dari Dinas Pangan, Dinas Perindagkop, Pertanian, Perikanan, Dinas ESDM dan Satpol PP untuk mengawasi, jangan coba coba menimbun atau menaikkan harga. Kita berharap dengan adanya satgas, Insha Allah semua bisa terkendali dan yang terpenting adalah masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya selama ramadhan,” tegasnya. (rg-50)
