Politisi Tersandung Narkoba Jangan Beri Ruang, Hamim bersih-berih Internal Nasdem

ilustrasi (Anwart/RG)

RadarGorontalo.com – Sebenarnya BNN bahkan kepolisian, sudah megantongi siapa saja politisi di Gorontalo yang menjadi pengguna narkoba. Soal kapan diciduk, tinggal tunggu waktu. Kalau memang partai politik mau bersih dari para pengguna narkoba, baiknya bekerjasama dengan polri mapun BNN, dan mencari tahu siapa saja kadernya yang jadi target operasi. Mereka yang ketahuan baiknya dipecat sebelum tertangkap dan membuat malu partai.

Hamim Pou sendiri selaku Ketua DPW Nasdem Gorontalo, bersiap mengambil langkah tegas pasca penangkapan MY yang tercatat sebagai Ketua DPC Nasdem Pohuwato, sehari sebelumnya. Dalam wawancara singkat via selular, Jumat (23/2) malam, Hamim kembali menegaskan sikapnya yang tidak mau kompromi dengan kader yang terlibat narkoba,jika ketahuan akan langsung dipecat. Dan MY adalah orang pertama yang menerima sanksi itu. ” tidak tebang pilih, kader maupun pengurus perlakuannya sama,” tegas Hamim.

Bahkan, Bupati Bone Bolango dua periode itupun tak ragu menjawab tantangan, agar jajaran kader khususnya mereka yang bakal dijadikan calon legislatif, wajib ikut tes narkoba sebelum namanya diusulkan ke KPU. Tidak tanggung-tanggung, Hamim pun menyebut kalau perlu tes rambut. “Test urine, tes rambut ataupun tes lain tidak masalah,” sergahnya.

Menurut Hamim, kampanye pencegahan narkoba adalah tugas bersama. Dirinya pun mengajak segenap elemen parpol, untuk bisa mengkampanyekan narkoba. “Gorontalo sudah darurat narkoba, dan ini tanggung jawab semua pihak termasuk parpol,” tutupnya.

Sementara itu, kasus narkoba yang menjerat politisi bukanlah hal baru lagi di Gorontalo. Mulai dari pimpinan partai, hingga oknum anggota dewan pernah diciduk gara-gara menggunakan barang haram ini. Ironisnya, kendati menjalani proses hukum tapi kebanyakan dari mereka berujung rehabilitasi. Ada yang kemudian jera, tapi ada juga yang akhirnya terjerumus kembali.

Seharusnya, sebagai efek jera politisi yang terjerat narkoba, walaupun diterima kembali oleh partai, tapi tak perlu mereka diberikan jabatan apalagi jabatan strategis. Begitu juga dengan pemerintah, agar tidak memberikan paket-paket proyek bagi kontraktor pengguna narkoba. Ini semua sebagai efek jera, sekaligus mengedukasi masyarakat narkoba tak cuma merusak badan tapi juga bisa merusak isi belanga. (rg-34)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.