Puluhan Sapi Mati Mendadak, Sebagian Teridentifikasi Antraks

Tim Keswan Kabgor saat mengidentifikasi salah satu ternak sapi yang mati mendadak diwilayah Tumbuo, Tenilo.

RadarGorontalo.com – Kurang lebih 29 Ternak sapi yang saat ini dilaporkan tewas oleh masyarakat Kelurahan Tenilo, Bolihuangga dan Tumbuh. Kematian ternak sapi ini menurut Dinas Peternakan, tidak wajar karena mati mendadak. Namun dari total 29 Ternak sapi itu, Dinas Peternakan bersama Tim Kesehatan Hewan hanya mendapati 6 ekor sapi sebagai bukti fisik. Dan setelah dilakukan uji laboratorium, keenam ternak sapi itu positif mengidap antraks.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan, Femy Wati Umar saat ditemui diruang kerjanya kemarin. Memang dari laporan warga, total sapi yang mati mendadak sudah 29, namun bukti fisik yang kami temukan di lapangan hanya 6 ekor dan semua mengidap penyakit antraks”, jelas Femy. Upaya dari dinas sendiri ketika mendengar laporan itu langsung turun ke lokasi dan melakukan suntik vaksin terhadap ternak sapi warga yang ada disekitar. Vaksin ini memang dilakukan secara rutin disetiap wilayah, guna mencegah kejadian seperti ini”, tambah Femy.

Menariknya, informasi yang dirangkum awak media, sejumlah ternak sapi yang mati mendadak itu masih menarik minat pembeli. “Ada beberapa ekor yang sudah dibeli”, ujar salah satu warga Tenilo. Tidak diketahui pasti, untuk apa bangkai sapi itu dibeli tetapi yang pastinya ketika itu dijual maka sangat membahayakan bagi masyarakat yang mengkonsumsinya. Dinas peternakan sendiri, saat ini sudah mendatangkan tim dari pusat dan Marros Makassar. Masalah seperti ini kami jadikan sebagai masalah Nasional sehingga semua kami libatkan. Nantinya, Dinas Peternakan Kabupaten Gorontalo bersama Provinsi akan duduk bersama dengan tim dari pusat dan Maros untuk membahas dan mencari jalan keluar dari masalah ini”, pungkas Femy.

Sementara itu, Bupati Gorontalo, Prof.Nelson Pomalingo saat dikonfirmasi kemarin langsung memerintahkan Dinas terkait, baik dinas peternakan, Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan untuk segera menindaklanjuti kasus ini. “Ini tidak boleh dibiarkan, apalagi sampai ada yang menjual daging yang terkena antraks”, tegas Bupati. Selama ini, upaya kami di Pemkab Gorontalo sudah besar untuk melakukan pencegahan namun populasi sapi di Kabupaten ini sangat besar sehingga sulit bagi kami untuk menjangkau keseluruhan. Hanya saja, bentuk sosialisasi sudah dilakukan di semua wilayah bahkan kami sudah mencantumkan nomor hp dari dokter hewan ketika ada ternak yang sakit disetiap kelurahan yang dimotori langsung oleh dinas peternakan”, ujar Prof.Nelson.

Diakhir pernyataannya, Prof.Nelson menghimbau agar masyarakat lebih waspada lagi didalam membeli daging. Carilah tempat-tempat resmi karena itu dalam pengawasan kesehatan hewan. Dan bagi peternak agar segera melaporkan ke dinas terkait ketika ternaknya sakit atau mati mendadak. Suntik Vaksin yang dilakukan dinas peternakan, gratis, makanya laporkan setiap ada kejadian”, pungkas Bupati Prof.Nelson Pomalingo. (RG-52)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.